Rabu, 27 September 2023

Kunjungan Kerja Komisi X, Zainuddin: Perlunya Penataan Kuliner Agar Ramai Kunjungan

 


DENPASAR - Kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke kota Denpasar dalam peninjauan lapangan ke Pura Sakenan, Desa Wisata Serangan pagi ini dalam masa persidangan I Tahun Sidang 2023 sampai 2024, Rabu (27/09/2023).

Kunjungan ini dalam penataan di wilayah Pura Sakenan yang merupakan wilayah dari Desa Serangan, merupakan bagian dari pengawasan dan penyusunan RUU tentang kepariwisataan yaitu substansi hukum dalam UU tentang Kepariwisataan yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pengaturan dan perkembangan kepariwisataan saat ini.

Banyak pertanyaan dari masyarakat tentang integrasi pariwisata dan budaya, struktur hukum terkait kelembagaan dan hubungan tata kerja kepariwisataan, serta minimnya daya dukung dan pendanaan kepariwisataan.

Perlunya Koordinasi kepada pihak terkait untuk tidak hanya menyaksikan kegiatan spiritual semata, tetapi dapat benar - benar mendukung kegiatan wisata itu sendiri, yang kelak menjadi satu kesatuan utuh dari wisata Pura Sakenan.




Menemui Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si., selaku ketua tim yang hadir saat itu menjelaskan bahwa dirinya saat ini bersama rombongan meninjau yang disebutkannya merupakan aset yang lebih tua dari Pura Besakih.

Ia sempat menyinggung soal sepinya tempat wisata Pura Sakenan, yang dijawab bahwa ramainya hanya pada saat upacara keagamaan saja.

Kondisi inilah yang menjadi harapan bersama agar dapat dikelolanya dengan baik wilayah dari Pura Sakenan ini agar menjadi wilayah yang ramai dikunjungi wisatawan diluar hari - hari upacara tertentu.

" Aset ini bersumber dari aset wisata Heritage, ini saya kira perlu untuk dimanfaatkan sebagai modal pengembangan wisata untuk lebih jauh lagi "




" Ini wisata rintisan padahal ini adalah Pura Heritage yang paling tua yang wisatanya masih berstatus rintisan, " ujarnya, Rabu (27/09/2023).

Ia mengatakan juga bahwa perlunya pengembangan lebih lanjut terhadap keberadaan dari Pura Sakenan ini.

" Pengembangan kulinernya juga perlu, jadi wisatawan yang berkunjung kesini dapat mengikuti upacara - upacara spiritual yang biasanya pada hari raya Kuningan "

" Bisa juga menjadi destinasi wisata diluar kegiatan wisata ritual nantinya "

Ia juga menambahkan, pengembangan menjadikan sebuah kawasan yang kompleks seperti penataan terhadap kuliner dan souvenir yang dapat mengangkat UMKM yang ada di wilayah sekitar Desa Serangan.

Kegiatan ini dapat menarik investasi untuk menopang destinasi wisata Pura Sakenan yang merupakan kawasan Heritage yang sudah sangat tua.

" Harus bisa dikapitalisasi untuk dapat memperkaya wisata yang ada di Bali "

Ia juga menganjurkan untuk kementerian BUMN untuk mengajak pelaku usaha dalam berpartisipasi menjaga dan melestarikan kawasan heritage dari Pura Sakenan ini.

Peluang ini juga disinggungnya bahwa dari jasa transportasinya juga dapat menjadi bagian yang perlu dikembangkan kedepannya, yang kelak menjadi satu kesatuan uruh dari wisata Pura Sakenan.

" Perlunya Koordinasi kepada pihak terkait untuk tifak hanya menyaksikan kegiatan spiritual semata, tetapi dapat benar - benar mendukung kegiatan wisata itu sendiri "

" Perlunya dukungan untuk 'Amenity' nya itu , " pungkasnya, yang dulunya Pura Sakenan ini dikelilingi laut yang pada tahun 1978 sudah mulai diurug menjadi suatu kawasan Pura Sakenan.

*Amenity = Kenyamanan atau fasilitas - fasilitas penunjang. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...