Sabtu, 26 Agustus 2023

Malam Apresiasi Ida Tjokorda Gde Agung Sukawati atas Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma

 

Malam apresiasi Ida Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910-1978), atas Penghargaan
Bintang Budaya Parama Dharma 

GIANYAR - Acara malam apresiasi Ida Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910-1978), atas Penghargaan
Bintang Budaya Parama Dharma di Puri Agung Ubud, Jumat (25/08/2023), sungguh meriah.

Tamu undangan disajikan jajanan, makanan khas Bali serta jajanan lainnya. Ada Cendol, Babi Guling, Siomay, Sushi, sate, ikan laut dan lain lain.

Penghargaan ini diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Tjokorda Gde Agung Sukawati sebagai tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dahrma.




Tjokorda Gde Agung Sukawati merupakan sosok tokoh (Raja Ubud) sekaligus tokoh pariwisata.

" Sosok Tjokorda Gde Agung Sukawati merupakan sosok yang ikut memajukan seni modern di Bali, " ungkap Prof. Dr. I Made Bandem yang seorang penari, artis, penulis, dan pengajar asal Bali, dalam sambutannya malam itu.

Tjokorda Gde Agung Sukawati lahir di Ubud tahun 1910 dan wafat pada tahun 1978. Kakaknya adalah Tjokorda Gde Raka Soekawati, presiden Negara Indonesia Timur.

Diceritakan dalam pagelaran seni itu, kemampuan bahasa Inggris dan Belanda yang dimiliki, Tjokorda Gde Agung Sukawati memperkenalkan Bali ke dunia internasional.

Dengan mengundang seniman besar untuk datang ke Ubud, serta memperkenalkan kesenian Bali ke dunia Internasional.

Dalam pagelaran itu sosoknya bertemu dengan Walter Spies di Keraton Yogyakarta dan mengundang datang dan tinggal di Ubud. Kemudian disusul oleh Rudolf Bonnet dan beberapa seniman lainnya.
Kedatangan mereka memperkenalkan Bali ke dunia barat.

Tahun 1936, dia bersama kakaknya, Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan I Gusti Nyoman Lempad membuat perkumpulan seniman bernama Pita Maha.

Dalam pidato Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan bahwa warisan masyarakat Bali adalah budaya.

" Kita tidak kalah dengan daerah wisata asia lainnya bila kita menguatkan diri pada akar budaya adi luhung kita "

" Ayo bantu saya dalam usaha menjaga Bali ini dengan Haluan pembangunan Bali 100 tahun.

" Sudah di Pasupati dengan Pangeling-eling dan Dharma Pamiteket Besakih tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, " ujar Koster. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...