Hezkiel Paat |
BADUNG - Kondisi bangunan untuk disewakan seperti perkantoran, hotel, apartemen bahkan rumah kost haruslah terjaga dan terpelihara dengan baik. Bukan tidak mungkin, kerusakan yang kecil bisa saja berakibat fatal bagi orang lain.
Kejadian yang belum lama ini dialami oleh Sebastian Chiti di Anantara Seminyak Bali Resort. Ia merupakan warga negara Amerika Serikat berusia 33 tahun yang tinggal dan bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia.Ia dikabarkan mengalami cedera parah setelah jatuh dari lantai 5 gedung Anantara Seminyak Bali Resort, Kabupaten Badung, seperti yang diceritakan oleh kuasa hukumnya Hezkiel Paat, Senin (20/03/2023), disebuah kedai coffe diwilayah Seminyak.
" Chiti menginap disana sejak tanggal 3 Februari 2023 dengan rencana 'check out' pada tanggal 5 Februari 2023. Ia menginap di kamar 505 pada lantai 5 gedung Anantara Seminyak, " ungkap Kiel sapaan akrab kuasa hukum dari Sebastian Chiti.
" Chiti menginap disana sejak tanggal 3 Februari 2023 dengan rencana 'check out' pada tanggal 5 Februari 2023. Ia menginap di kamar 505 pada lantai 5 gedung Anantara Seminyak, " ungkap Kiel sapaan akrab kuasa hukum dari Sebastian Chiti.
Ia lanjut bercerita kepada awak media Gatra Dewata, bahwa pada pukul 19:00 WITA pada hari Sabtu, 4 Februari 2023, Chiti keluar kamar dan berniat untuk menuju ke restoran yang berada di lantai atap Anantara Seminyak. Namun demikian, lift yang seharusnya bisa digunakan untuk naik ke lantai atap hotel tidak berfungsi.
" Tentu karena ia tidak menemukan tanda apapun, Chiti menemukan ruangan dengan pintu terbuka, yang mana di dalamnya di luarnya terdapat tangga untuk naik ke lantai atas "
" Tentu karena ia tidak menemukan tanda apapun, Chiti menemukan ruangan dengan pintu terbuka, yang mana di dalamnya di luarnya terdapat tangga untuk naik ke lantai atas "
Kiel menerangkan juga bahwa dari tangga itulah kliennya bisa mendengar jelas suara musik yang datang dari lantai atap. Chiti yang tidak menemukan akses lain ke lantai atap dan tidak ada tanda dilarang masuk atau peringatan tanda bahaya di dekat tangga tersebut. Karena itu, Chiti memutuskan untuk mulai naik ke lantai atap menggunakan tangga tersebut.
" Disanalah saat dia menaiki tangga, anak tangga yang diinjaknya patah, mengakibatkan Chiti jatuh setinggi lantai 5 dan langsung menghantam area beton di bawahnya dimana terdapat juga bongkahan batu besar, peralatan berbahan logam, dan pecahan kaca, " ungkap Kiel.
Kliennya langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Denpasar untuk mendapatkan perawatan medis atas cedera yang timbul padanya karena kecelakaan tersebut.
Tim medis Siloam Denpasar yang menangani kondisi Chiti menyampaikan berbagai efek cedera yang timbul dari kecelakaan tersebut. Antara lain, Chiti menderita luka terbuka yang parah dan harus dioperasi pada tanggal 5 Februari 2023.
Keretakan pada kaki, siku dan pembengkakan pada kedua kakinya. Karena semua cederanya, Chiti harus mengikuti fisioterapi agar bisa kembali beraktivitas.
Kemudian pada tanggal 9 Februari 2023, tim medis Siloam Denpasar menerangkan bahwa Chiti sudah dapat meneruskan perawatan di Malaysia.
Dengan konfirmasi ini dari tim medis, Chiti terbang kembali ke Kuala Lumpur pada tanggal 10 Februari 2023 dan langsung melanjutkan perawatan di Prince Court Medical Center hingga tanggal 17 Februari 2023.
Selain penemuan yang dilakukan diagnosa yang diberikan oleh tim medis di Siloam Denpasar, pemeriksaan tim medis di Prince Court Medical Center menyatakan antara lain bahwa otot kaki Chiti mengalami cedera dan ligamen kaki kirinya sobek.
" Selain itu, Chiti juga menderita reaksi stress akut. Chiti sekarang melanjutkan perawatannya di Kuala Lumpur, " ucap Kiel.
Namun sangat disayangkan atas kejadian tersebut pihak Hotel sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf atau berusaha untuk memulai pembicaraan mengenai ganti rugi.
Bahkan, hotel ini tetap mengenakan biaya penuh untuk penginapan 3 (tiga) malam walaupun Chiti mengalami kecelakaan yang hampir menyebabkan kematian.
" Kami akan memikirkan langkah hukum selanjutnya, " pungkas Kiel.
Sampai berita ini turun pihak hotel belum dapat dikonfirmasi karena berdekatan dengan hari raya Nyepi.(Ray)
" Disanalah saat dia menaiki tangga, anak tangga yang diinjaknya patah, mengakibatkan Chiti jatuh setinggi lantai 5 dan langsung menghantam area beton di bawahnya dimana terdapat juga bongkahan batu besar, peralatan berbahan logam, dan pecahan kaca, " ungkap Kiel.
Kliennya langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Denpasar untuk mendapatkan perawatan medis atas cedera yang timbul padanya karena kecelakaan tersebut.
Tim medis Siloam Denpasar yang menangani kondisi Chiti menyampaikan berbagai efek cedera yang timbul dari kecelakaan tersebut. Antara lain, Chiti menderita luka terbuka yang parah dan harus dioperasi pada tanggal 5 Februari 2023.
Keretakan pada kaki, siku dan pembengkakan pada kedua kakinya. Karena semua cederanya, Chiti harus mengikuti fisioterapi agar bisa kembali beraktivitas.
Kemudian pada tanggal 9 Februari 2023, tim medis Siloam Denpasar menerangkan bahwa Chiti sudah dapat meneruskan perawatan di Malaysia.
Dengan konfirmasi ini dari tim medis, Chiti terbang kembali ke Kuala Lumpur pada tanggal 10 Februari 2023 dan langsung melanjutkan perawatan di Prince Court Medical Center hingga tanggal 17 Februari 2023.
Selain penemuan yang dilakukan diagnosa yang diberikan oleh tim medis di Siloam Denpasar, pemeriksaan tim medis di Prince Court Medical Center menyatakan antara lain bahwa otot kaki Chiti mengalami cedera dan ligamen kaki kirinya sobek.
" Selain itu, Chiti juga menderita reaksi stress akut. Chiti sekarang melanjutkan perawatannya di Kuala Lumpur, " ucap Kiel.
Namun sangat disayangkan atas kejadian tersebut pihak Hotel sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf atau berusaha untuk memulai pembicaraan mengenai ganti rugi.
Bahkan, hotel ini tetap mengenakan biaya penuh untuk penginapan 3 (tiga) malam walaupun Chiti mengalami kecelakaan yang hampir menyebabkan kematian.
" Kami akan memikirkan langkah hukum selanjutnya, " pungkas Kiel.
Sampai berita ini turun pihak hotel belum dapat dikonfirmasi karena berdekatan dengan hari raya Nyepi.(Ray)