Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Withadharma Sanyasa |
DENPASAR - Perjalanan religius Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Witadharma Sanyasa dalam mempersatukan sejumput tanah yang dikumpulkan dari wilayah Sabang sampai merauke bahkan india dan beberapa di asia patut mendapatkan apresiasi.
Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Withadharma Sanyasa yang dikenal dengan sikap santunnya dalam berperilaku terhadap sesama dan terhadap lingkungan sekitar mencoba melakukan perjalanan spiritualnya mengarungi berbagai wilayah Indonesia dan Asia untuk mengumpulkan sejumput tanah di wilayah yang dikunjungi. Dirinya mengaku bahwa niatnya mengalir begitu saja untuk menyatukan tanah diseluruh Nusantara dan Asia untuk dijadikan satu (Catur Asrama Btari) untuk selanjutnya kita puja dan sakralkan agar kita terus menghormatinya dimanapun kita berpijak.
Perjalanan religi inipun mulai terbersit sejak 16 Februari 2012, satu persatu wilayah yang memiliki keberadaan Pura mulai dikunjunginya mulai dari Sabang sampai Merauke bahkan juga kawasan Asia, "Untuk kawasan Pulau Jawa hampir 80 persen wilayahnya diberbagai Pura telah kami kunjungi," terang Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Withadharma Sanyasa saat memberikan Dharma Wacana di Pura Giri Natha Waso Ruteng, manggara Flores NTT.
Secara spontan pengurus pura menyampaikan keinginannya agar nanti saat odalan nanti di hari raya Galungan nanti Ida Nabe dan Dr. Sarjana bisa hadir saat odalan.
Ida nabe menyambut baik "Uleman" ini. Dan rencananya akan sekalian mengadakan pawintenan massal, Mejaya-jaya dan Nyepuh Pemangku.
Menurutnya, Tanah-tanah yang sudah terkumpul nantinya akan di Pasupati atau dijadikan wadah yang dinamakan Pura Medang Kenawa yang didapat inspirasinya setelah mendatangi Candi Muara Takus di Provinsi Riau Sumatera disana ada yang namanya Shri Ratu Kenawa, Kenawa artinya Pinang atau buah yang memberi arti bahwa kita harus menanam sesuatu biar tumbuh bunga juga menghasilkan buah dan diharapkan nantinya menjadi Pura Medang Kenawa yang berlokasi di desa Dasong, Kabupaten Buleleng.
Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kecamatan Kuta, DR. Drs. I Nyoman Sarjana, MIkom. yang juga anggota Paruman Walaka PHDI kabupaten Badung ikut menyertai perjalanan religi ini mengatakan bahwa dirinya sangat senang menyerta Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Withadharma Sanyasa mengunjungi beberapa tempat karena bisa mempraktekan ilmu yang didapat dari kampus almamaternya.
Berawal dari kedekatannya semasa sekolah dengan Wayan sutama. Yang sekarang membuka usah di Ruteng Manggarai, NTT
"Manusia, selain sebagai makhluk individu, sekaligus sebagai mahluk sosial, yang tidak akan terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Untuk menciptakan kehidupan yang tentram dan damai, maka kita harus menjaga hubungan yang harmonis yang dalam ajaran Agama Hindu disebut dengan Tri Hita Karana," pungkas Sarjana.
Perjalanan ke NTT dibantu oleh Wayan Sutama dan Ketut Sumayasa. (Tim)