Rabu, 24 Agustus 2022

Pilot Project LGMI, Panen Pepaya Sambil Tengok Ladang Sereh Wangi

 

Sekretaris LGMI dan Gatra Dewata Crew (kanan)

TABANAN - Berlanjut menuju lokasi penanaman tanaman sereh wangi di kecamatan Petang, Desa Plaga, Kabupaten Badung. Tim Gatra Dewata berjalan menelusuri setapak paving menuju lokasi penanaman, wilayah yang ditelusuri terlihat rapi dan terawat baik.




Menemui Putu Yuliani selaku Sekretaris Lembaga Garuda Muda Indonesia (LGMI) di lokasi, mengatakan bahwa pengembangan hasil pertanian sereh wangi yang ditanamnya 6 bulan lalu sudah siap panen.

"Tanaman ini tidak perlu pupuk, perawatannya mudah. Keunggulannya yang lain adalah kita cukup tanam sekali panen berkali-kali sampai 15 tahun, "ungkapnya, Sabtu (20/08/2022), di kebunnya.

Ia juga menjelaskan bahwa fungsi dari sulingan daun sereh wangi ini dapat digunakan sebagai obat gosok (minyak urut), karbon, pertalite dan lainnya. Modal yang diperlukan tidak terlalu banyak, saat ditanam daun-daun tua yang gugur itu bisa menjadi pupuk secara alamiah.

"Daun yang disuling menjadi minyak, sedangkan limbahnya bisa dijadikan pupuk organik dan juga campuran pakan ternak sampai pestisida alami"

Ditanya soal pengembangan untuk kesejahteraan anggota LGMI, dirinya mengatakan kembali bahwa ini merupakan pilot project untuk pengembangan selanjutnya.

"Jenis tanaman ini seperti rumput alang-alang, tanah yang kering lebih baik daripada tanah basah bila ingin hasilkan kualitas dan jumlah minyaknya. Bila tanah basah pun bisa hidup, tetapi hasil kurang maksimal"

Untuk masalah hama, tanaman sereh wangi sangat tidak disukai oleh hewan-hewan karena baunya yang khas dan tajam. Untuk tanaman lain disekitarnya Putu Yuli mengatakan bahwa malah sangat baik, karena akan memberikan nutrisi pupuk bagi tanaman bahkan menghindari hama bagi tanaman sekitarnya.

Ditanya soal harga minyak yang dihasilkan oleh tanaman sereh wangi ini, dirinya menyebutkan untuk harga sekarang (Agustus 2022) di Bali mulai harga Rp.200.000, - an per kg.

"Kebutuhan akan bahan baku minyak ini sangat banyak, jadi keinginan kita agar masyarakat petani bisa ikut menanam komoditi ini. Soal tanaman ini kita hanya tunggu sampai 6 bulan setelah kita panen daunnya, 1,5 - 2 bulan sudah kita bisa panen lagi dan terus berulang"

Kebutuhannya saat ini adalah mesin penyulingan, dengan adanya mesin nantinya diharapkan bisa digunakan untuk menghasilkan minyak dari panen - panen tanaman sereh ini secara mandiri.

Ditanya soal pasar yang sering dikeluhkan oleh para petani, Yuli mengatakan bahwa hasil panen para petani itu akan ia dan kelompoknya ambil.

"Kita akan beli kembali, saat ini kebutuhan akan minyak ini sangat banyak. Kita akan dukung, bina bahkan akan kami garansi dan kami siap untuk menampung hasil panen dengan membelinya, "pungkas Yuli yang sedang panen pepaya bersama anggota Media Gatra Dewata. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...