Senin, 18 Juli 2022

Sugeng: Bali Bisa Menjadi Etalase Investasi Hijau Bagi Indonesia

 

Sugeng Pramono, Kelompok ahli Pariwisata Gubernur Bali

DENPASAR ● Mengejar mimpi menjadi Indonesia Maju melalui Investasi Hijau sepertinya akan bergulir maju. Ini dibuktikan oleh komitmen negara Indonesia yang tergabung dalam 40 negara lebih, menandatangani deklarasi Global Coal to Clean Power Transition (Transisi Batubara Global Menuju Energi Bersih) di KTT Perubahan Iklim Ke-26 (COP26), (04/11/2021) yang lalu.

Dalam mencapai komitmen untuk mencapai target nol (0) emisi pada 2060 atau paling cepat sekitar 2040, presiden Joko Widodo menyebutkan juga bahwa itu tidak terlepas dari peran kontribusi dari dunia internasional kepada negara Indonesia, seperti teknologi yang disediakan, program apa yang didukung untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang sempat terhambat karena pandemi Covid-19.

Itu juga tidak salah, karena kebutuhan negara-negara sekitarnya terhadap alih teknologi juga diperlukan untuk mendukung lingkungan negara sekitar akan mobilisasi manusia, tamu dan turis dalam bingkai pandangan yang sama terhadap investasi hijau.

Menghubungi Sugeng Pramono yang sudah malang melintang di dunia Pariwisata dan merupakan Kelompok ahli Gubernur Bali ini, juga menyebutkan pentingnya berbenah untuk Bali mulai sekarang. Saat Pandemi melanda semua sepertinya shut down, terutama mobilisasi turis ke Bali dan keluar pulang Bali. Pulau Bali sendiri adalah tujuan dunia untuk melihat Indonesia.

"Sudah saatnya Bali mengambil posisinya untuk mendukung investasi hijau. Ini akan menjadi parameter Indonesia kedepan dimata dunia internasional, "ungkapnya melalui hubungan telepon, Senin (18/07/2022).

Industri pariwisata Bali harus kembali memperhatikan apa yang digunakannya, seperti chemical pembersih yang ramah lingkungan, freon Air Conditioner (AC) yang green freon, kembali menanam pepohonan bisa lewat CSR mereka atau bahkan pemerintah mensupport kendaraan umum dengan tenaga elektrik.

"Perubahan iklim juga akan memengaruhi produksi pangan, meningkatkan risiko bencana terkait iklim, dan menghantam negara-negara termiskin hingga sulit bangkit. Oleh karena itu, transisi cepat ke ekonomi hijau sangat penting bagi masa depan Indonesia, begitu juga Bali"

Ekonomi hijau merupakan kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan inklusivitas sosial.

"Bila kita bergerak dari Bali tentu akan menjadi etalase dunia bahwa Bali, Indonesia akan berbenah menuju investasi hijau yang sesungguhnya, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...