Selasa, 21 Juni 2022

BMPS Bali Kunjungi Badan Pusat Statistik, Gambaran Pendidikan Kedepan

 

Ngurah Ambara Putra kunjungi BPS Provinsi Bali

GATRADEWATA NEWS ● BALI | Persoalan pendidikan di Bali masih selalu hangat diperbincangkan, dari Sekolah Bali Mandara, Orang tua murid yang tidak mampu biaya sekolah, iuran yang tidak jelas, siswa jalur belakang, rombel yang melebihi kelas, sampai rapor yang ditahan akibat belum bayar sekolah.




Menemui Gede Ngurah Ambara Putra dan rombongan, yang mendatangi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, mengatakan bahwa pentingnya Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali memiliki hubungan yang baik dengan BPS Provinsi Bali.

Ini dikarenakan inginnya BMPS yang dikomandoi oleh Gede Ambara Putra bisa mengetahui potret atau gambaran pertumbuhan kwalitas pendidikan di Bali yang khususnya sekolah swasta.

"Tentu dengan kerjasama ini kedepannya diharapkan dapat meningkatkan kwalitas pendidikan di Bali, "ungkapnya, Senin (20/06/2022), di kantor BPS, di Renon, Denpasar.

Ia juga menambahkan bahwa bila kita memiliki data yang akurat tentu arah pendidikan nantinya dapat terukur kedepannya. Menurutnya dengan jumlah murid yang ada itu sebanyak 66.000 siswa yang dapat ditampung di Sekolah Negeri berjumlah 45.000 siswa.

"Tentu sisanya 21.000 siswa adalah milik Sekolah Swasta, harusnya Pemerintah memanfaatkan Swasta untuk mengisi itu, bukan malah membuat sekolah baru, "sergahnya.

Menemui Hanif Yahya S.Si., M.Si., selaku Kepala BPS Provinsi Bali, mengungkapkan kunjungan dari BMPS Provinsi Bali. Bahwa kerjasama yang hendak dijalin ini merupakan informasi data yang akan diberikan kepada BMPS untuk melihat keseimbangan jumlah murid antara Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.

"Dari sini saya berpikir nantinya akan dapat digunakan untuk mengambil langkah kebijakan bagi 2 belah pihak (Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta) di Bali ini. Data yang kita miliki adalah data makro bukan data secara individual (detail), kita akan coba dalam pertemuan lebih lanjut, apa yang diperlukan oleh BMPS yang bisa kita penuhi nantinya, "jelas Yahya.

Data yang dikumpulkan bersifat rahasia tetapi setelah diolah dan digabungkan serta dipublikasikan akan menjadi data buat masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menerapkan apa yang terbaik.

"Tentu data kita yang dipublikasikan bersifat bukan rahasia, data ini yang yang dikumpulkan disimpan, nah maka dari itu kita menanyakan dulu bila ada yang meminta data tersebut kalo untuk penelitian kami akan berikan, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...