Dari pantauan Tim Gatra Dewata burung dara yang dilombakanpun terdiri dari berbagai jenis dan warna yang diterbangkan berpasangan 1 jantan dan 1 betina yang sudah dilatih di masing-masing rumah peserta sebelum hari arisan tiba.
Sarana arisanpun sangat sederhana yaitu berupa bangunan kayu berbentuk bujur sangkar yang di isi bulatan besi di atasnya sebagai pembatas beberapa Saye (Wasit) untuk mengukur pasangan burung dinyatakan menang ataupun kalah.
Lokasi arisan kali ini diadakan di rumah salah satu peserta arisan yang berlokasi di Desa Berangbang Kecamatan Negara. Seorang peserta yang bernama Kupit mengatakan "tradisi ini sangat unik selain burung yang dilombakan naik harga ketika menang juga murni hobby karna tidak ada nilai taruhan di dalamnya" cetusnya.
Arisan dare ini rutin diselenggarakan setiap dua minggu sekali disalah satu peserta di tiap-tiap desa dan semoga tradisi seperti ini bisa dilestarikan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana. (D.U)