Silahturahmi ketua BMPS Provinsi Bali Ngurah Ambara bersama Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Dharmawan |
GATRADEWATA NEWS ● BALI | Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jalur prestasi, menggunakan piagam bodong yang lagi santer menjadi pembicaraan banyak pihak membuat Gede Ngurah Ambara Putra, SH., selaku tokoh Pendidikan yang juga Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali mengunjungi kantor KONI provinsi Bali.
Dalam silahturahmi tersebut diungkapkan Ketua BMPS Provinsi Bali, bahwa perlu adanya jejak yang jelas terhadap piagam penghargaan yang beredar di masyarakat, yang juga kerap digunakan untuk masuk ke sekolah-sekolah favorit Negeri.
"Sesungguhnya sekolah Swasta juga melakukan hal yang sama dalam mengayomi siswa-siswa yang juga berprestasi di Sekolah, "ujarnya dalam diskusi bersama Ketua KONI Bali terpilih, I Gusti Ngurah Oka Dharmawan sebagai Ketua Umum KONI Bali terpilih Periode 2022-2026 di Denpasar, Senin (9/5/2022).
Ia juga memberikan apresiasi terhadap dukungan KONI Bali terhadap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 yang mengedepankan sistem penerimaan secara terbuka dan transparan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
Bahkan Ambara sendiri mendorong keterlibatan KONI sebagai induk olahraga untuk berperanserta sebagai institusi yang dimungkinkan untuk diberikan otoritas dalam melegalisir keabsahan berbagai piagam prestasi olahraga sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh jalur prestasi.
"Hal ini penting, jadi kita dapat mengecek kebenaran yang ada, apakah siswa ini benar-benar berprestasi. Karena kejujuran dan semangat untuk mengayomi anak-anak yang benar-benar berprestasi itu juga tercantum dalam undang-undang, "tuturnya.
Menanggapi hal tersebut Gusti Oka Dharmawan selaku ketua KONI Bali, bahkan dirinya sendiri setuju untuk rumble (jumlah murid) yang dipertegas, guna untuk keseimbangan dunia pendidikan yang ada di Bali.
Pihaknya juga akan tegap mendorong digitalisasi prestasi yang ada selama ini, agar kelak memiliki bukti otentik dan rekam jejak yang jelas bagi murid-murid yang berprestasi, yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang lebih baik.
"Sertifikat penghargaan itu didapat dari masing-masing cabang olahraga (cabor), misalnya mereka mengikuti single event, begitu single event itu selesai berapa kelas, berapa nomer pasti ada. Dari itupun akan keluar sertifikat penghargaan, begitu juga multi event, "sebutnya menjelaskan.
Ia juga menjelaskan bahwa KONI juga memberikan rekomendasi terhadap siswa bila sertifikatnya ada, rekomendasi dari Pemprov juga ada baru KONI berikan rekomendasi, bahwa atlet ini berprestasi pada tahun ini, eventnya seperti ini dan dilaksanakan dimana. Ditanya soal digitalisasi, ia menjelaskan sudah dilaksanakan.
"Atlet berprestasi itu tidak by accident tetapi ada prosesnya. Dan prosesnya sangat panjang, pelatih, orang tua, pengurus olahraga, wasit juga semua berperan terhadap keberhasilan atlet itu sendiri, "pungkasnya. (Ray)