Senin, 23 Mei 2022

Istanbul, Vandalism Art Media Kertas Dipamerkan Artotel Sanur - Bali

 

Istanbul

GATRADEWATA NEWS ● BALI | Dunia seni merupakan dunia yang memiliki penggemarnya sendiri, seni yang indah kadang dapat membuat hati kita menjadi senang dan damai. Kali ini pameran yang dilakukan oleh Artotel Sanur - Bali di Artspace-nya, mengambil tema 'Amplifying Mind and Optical Paradox ' persembahan dari Istanbul, menampilkan lukisan street art atau lukisan jalanan kedalam sebuah kanvas dan kertas.




Menemui Istanbul dalam break kudapan, Ia mengatakan bahwa dirinya membuat ini ingin melakukan perform atau sebuah inspirasi. Ini juga digarap saat dirinya dalam penyembuhan habis tertimpa musibah.

"Jadi terlihat sedih ya, Tapi saya membuat ini untuk menunjukan bahwa orang suka atau tidak itu tidak soal, saya ingin melakukannya saja, "sebutnya, Jumat (20/05/2022), di Artspace, Artotel Sanur-Bali.

Pertunjukan teatrikal yang dilakukannya saat ini merupakan bagian dari upayanya ingin bersama-sama dan berbaur, tidak ingin sendiri saja. Ia juga menceritakan bahwa dirinya yang biasa melukis gravity, ditembok yang besar, gardu.

"Kertas dan kanvas itu bagi saya seperti sexual intercouse (berhubungan intim). Kalo digital art kita tidak mau kesana dulu, karena bagi saya art itu harus manusia melakukannya, dan soal kertas yang tidak besar itu merupakan tantangan buat saya, jadi ide saya yang banyak saya harus banyak tolak, "ungkap Istanbul.

Target dari terbentuknya sebuah karya seni Istanbul itu ia kerjakan bisa sampai 2 hari, tetapi tercepat bisa 2 jam satu karya seni. Untuk peminatnya ia mengungkapkan bahwa kalangan pencinta street art atau seni jalanan.

Menemui Petra Patrisia Sipayung selaku manager Istanbul, dari Black Velvet Art Management, juga mengungkapkan bahwa performance act bahwa bagian dari kolaborasi yang Istanbul inginkan.

"Istanbul berawal dari vandalism, banyak kegundahan, rasa marah yang ia rasakan, itulah yang ingin ia keluarkan, sebuah perasaan yang dia ungkapkan dalam bentuk seni lukisan, "jelas Patrisia.

Kertas A4 yang dia gunakan merupakan tantangan baru buat Istanbul, itu karena awalnya karyanya di sejumlah media yang besar, seperti tembok dan lainnya.

"Ia akan terus menggali kritiknya, dia berkarya mengosongkan pikirannya dulu, konsep dia mengalir saja apa yang tangan dan pikirannya akan lakukan dalam sebuah karya, "pungkasnya.

Nimas Ayu Inawati selaku Marcom & Creative Manager at ARTOTEL Sanur - Bali, membenarkan kegiatan art seperti ini. Artotel Sanur - Bali memiliki ruang untuk mendukung seniman lokal dalam berkreasi dan menampilkan karyanya.

"Itu tetap kita pertahankan, walaupun di masa pandemi kondisi yang sulit mendapatkan market dari apa yang kita tawarkan. Tapi kita tetap berusaha untuk membantu seniman dalam berkarya dan dilihat untuk orang banyak, " kata Nimas yang terlihat anggun kala itu. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...