Senin, 16 Mei 2022

54 Orang Terima Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya

 


sumber: unud.ac.id

GATRADEWATA NEWS ● BALI | Dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional tahun 2022, Rektorat Universitas Udayana memperingatkan secara tatap muka, terbatas, minimalis, dan karena saat ini Provinsi Bali sudah berada pada PPKM Level 2, dan tentunya tetap dihimbau menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah, Jumat (13/05/2022).

Peringatan dapat dilaksanakan secara tatap muka, terbatas, minimalis, dan karena saat ini Provinsi Bali sudah berada pada PPKM Level 2, dan tentunya tetap dihimbau menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.

Upacara Peringatan Hardiknas Tahun 2022 ini mengambil tema “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”. Upacara ini dihadiri seluruh jajaran pimpinan baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas, serta para perwakilan dari civitas akademika baik dari unsur tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun melibatkan mahasiswa utamanya resimen mahasiswa (Menwa) dan UKM Marching Band Unud. Bertindak selaku Pembina Upacara yakni Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU.

Dalam peringatan Hardiknas ini
dilakukan penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya bagi 54 penerima, dimana terdapat 19 orang penerima Satya Lencana 30 tahun, 4 orang penerima Satya Lencana 20 tahun dan 31 orang penerima Satya Lencana 10 tahun.

Disamping itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan berupa insentif bagi mahasiswa berprestasi dan dosen pembimbingnya. Untuk yang meraih emas perorangan meraih insentif sebesar Rp10 juta, perak Rp6 juta dan perunggu Rp4 juta. Sementara untuk kelompok, bagi yang meraih emas memperoleh insentif Rp10 juta, perak Rp8 juta dan perunggu Rp6 juta.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada pidatonya dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional yang dibacakan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., selaku Pembina Upacara menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir banyak tantangan yang harus dihadapi namun tidak hanya mampu untuk melewati bahkan berdiri di garis terdepan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan melalui Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran di masa pandemi.

Kurikulum Merdeka ini sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Sehingga ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

Semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara lain melalui Presidensi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi G20.

“Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. Kedepan masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar serta rintangan yang jauh lebih tinggi, dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk merdeka
belajar,” sebut Rektor Unud membacakan Amanat Mendikbud Ristek Dikti. (Tim)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...