Jro Mangku Gede Yudiawan |
GATRADEWATA NEWS ● BALI | Perjalanan kelompok ahli yang membawa tema Ekonomi Kerthi Bali, yang merupakan emplementasi dari program Gubernur Bali Wayan Koster, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, membuat kita terdampar di kediaman seorang chef yang sudah melanglang buana kemana-mana. Bukan tersasar tetapi tujuannya adalah tokoh seorang Jro mangku Gede Yudiawan, yang memiliki tempat yang unik, antik dan khas desa.
Suguhan makanannya sungguh luar biasa, sate lilit, ayam suwir, urutan (sosis khas Bali), sayur urap dan sempat cicipi Sashimi tuna fresh, hmm yummy. Dari segi rasa ini tidak biasa, sajian gurita panggang yang empuk dan gurih mengundang selera untuk mencampurnya dalam nasi putih yang hangat.
"Selamat datang dan menikmati hidangan kami di Dapur Bali Mula, di desa Les ini, "sambutnya, Selasa (29/03/2022).
Letaknya yang masuk kedalam membuat kita seperti memburu makanan enak, sebelum menyantapnya. Kelompok yang hadir saat itu adalah dari Cipto Aji Gunawan (Praktisi Pariwisata) dan Sugeng Pramono, SE., S.Par. (Praktisi Pariwisata). Turut hadir juga anggota dari Non-Governmental Organization (NGO) Sea Communities, Luh Oka Puji Apsari, S.ST, M.Par., selaku Sub Koordinator Unit Substansi Ekonomi Kreatif (atau dulu disebut sebagai Kepala Seksi Ekonomi Kreatif) pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali selaku Koordinator Desa Les (KorDes), dalam Tim Desa Kerthi Bali Sejahtera (Tim KBS) serta Aparat Perangkat Desa (APD) desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng dan perwakilan masyarakat.
Keesokan sore harinya kita kembali lagi ke Dapur Bali Mula, setelah melakukan penelitian tentang potensi yang ada di desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini. Kita disuguhkan bebek panggang krispi yang aduhai lezatnya, tak terasa 2 porsi sudah kita nikmati dengan se-sloki arak Bali khas Jro Mangku Gede Yudiawan.
"Ya arak kita ada yang sampai berumur 5 tahunan sekarang, ini ada arak lontar dan original, kebetulan yang rasa buah kita habis, "ungkap Jro sambil memutar gentong-gentong yang berisi arak Bali.
Selain itu ada gula juruh, garam dan rempah-rempah alami di koleksinya. Ia juga bercerita akan membuat kalo diberikan kesempatan untuk menggelar even kuliner, dengan niat tetap memperkenalkan wisata desa Les ini lebih luas lagi.
"Ya saya ingin buat even nantinya dari bahan-bahan hasil bumi desa Les, dari ikannya, kerajinannya dan lain-lainnya, "sambil memberikan kami oleh-oleh untuk bekal pulang ke Denpasar. (Ray)
"Selamat datang dan menikmati hidangan kami di Dapur Bali Mula, di desa Les ini, "sambutnya, Selasa (29/03/2022).
Letaknya yang masuk kedalam membuat kita seperti memburu makanan enak, sebelum menyantapnya. Kelompok yang hadir saat itu adalah dari Cipto Aji Gunawan (Praktisi Pariwisata) dan Sugeng Pramono, SE., S.Par. (Praktisi Pariwisata). Turut hadir juga anggota dari Non-Governmental Organization (NGO) Sea Communities, Luh Oka Puji Apsari, S.ST, M.Par., selaku Sub Koordinator Unit Substansi Ekonomi Kreatif (atau dulu disebut sebagai Kepala Seksi Ekonomi Kreatif) pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali selaku Koordinator Desa Les (KorDes), dalam Tim Desa Kerthi Bali Sejahtera (Tim KBS) serta Aparat Perangkat Desa (APD) desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng dan perwakilan masyarakat.
Keesokan sore harinya kita kembali lagi ke Dapur Bali Mula, setelah melakukan penelitian tentang potensi yang ada di desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini. Kita disuguhkan bebek panggang krispi yang aduhai lezatnya, tak terasa 2 porsi sudah kita nikmati dengan se-sloki arak Bali khas Jro Mangku Gede Yudiawan.
"Ya arak kita ada yang sampai berumur 5 tahunan sekarang, ini ada arak lontar dan original, kebetulan yang rasa buah kita habis, "ungkap Jro sambil memutar gentong-gentong yang berisi arak Bali.
Selain itu ada gula juruh, garam dan rempah-rempah alami di koleksinya. Ia juga bercerita akan membuat kalo diberikan kesempatan untuk menggelar even kuliner, dengan niat tetap memperkenalkan wisata desa Les ini lebih luas lagi.
"Ya saya ingin buat even nantinya dari bahan-bahan hasil bumi desa Les, dari ikannya, kerajinannya dan lain-lainnya, "sambil memberikan kami oleh-oleh untuk bekal pulang ke Denpasar. (Ray)