Nyoman Kenak, Ketua Harian PHDI Provinsi Bali
"Satu hari bisa undangan sampai 5 undangan, itupun kita bagi dengan wakil ketua, sekretaris dan lainnya. Hampir 2 bulan ini kita menghadiri undangan-undangan belum lagi rapat-rapat pembenahan yang akan kita lakukan, " jelasnya, Kamis (28/04/2022), di salah satu hotel di Denpasar
Fokus pembenahan yang akan dilakukannya adalah di bidang administrasi, suatu perubahan yang lebih baik. Ia juga menekankan bahwa dirinya adalah pelayan umat bukan untuk dilayani.
Ditanya soal permasalahan yang banyak dibebankan kepada PHDI dewasa ini, dirinya mengatakan bahwa semua itu tidak ada yang sempurna.
"Jadi kita berusaha untuk itu, dan itu disebutkan dalam sastra, acuan kita adalah kebenaran sastra itu sendiri dan Rta yakni alam itu sendiri, bukan tentang kebenarana si A, Si B, "ungkapnya.
Point-point dalam pembinaan adalah pengendalian diri, isu-isu yang menyesatkan itu yang bisa membuat kita tidak suka, disitulah belajar dalam mengendalikan diri sendiri.
"Ayo kita sama-sama besarkan PHDI, tapi awalnya kita harus ikhlas, bukan mengharapkan apa-apa dalam wadah PHDI ini, tapi kalo ingin tenar, ingin kaya silahkan keluar dari PHDI. Jadi tenar misalnya ya jalankan saja sebagai politikus dan lainnya, " sentilnya.
Ditanya soal perubahan dalam PHDI, dirinya mengatakan akan lebih terbuka dalam menjalankan lembaga agama Hindu ini. Dan juga telah menyiapkan regulasi atau aturan-aturan yang siap diaplikasikan nantinya.
"Bahkan sebelum dilantik kita sudah godok itu, semua akan berjalan sesuai SOP. Jadi bisa dilihat nanti oleh publik dan disini bukan untuk mencari kekayaan, silahkan berwiraswasta dan berpolitik diluar PHDI, "pungkasnya.
Soal PHDI yang berbeda, dirinya akan menunggu dan merangkul kembali, "Vasudhaiva Kutumbakam, Kita semua bersaudara" (Ray)