Anak Agung Bagus Tri Candra Arka (Gung Cok), PON XX Papua 2021 |
GATRADEWATA NEWS ● BALI | Aturan main Musorprov yang merupakan rancangan tata tertib Musyawarah Olahraga Provinsi KONI Bali yang akan dihelat tanggal 19 maret 2022, membuat banyak bakal calon berprestasi enggan merebut posisi tertinggi KONI Bali.
Aturan yang belum sah dalam Pleno sudah dihembuskan itu mengacaukan semangat para calon yang berprestasi. Kita simak saja Anak Agung Bagus Tri Candra Arka (Gung Cok), Ketua Umum Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali dan Sekretaris Umum Pengprov Kodrat Bali, tokoh yang paling bersinar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua, namanya tak terlihat dalam daftar Calon Ketua Umum (Caketum) KONI Bali periode 2022-2026.
Nama-nama yang muncul Gusti Ngurah Oka Darmawan, I Dewa Putu Susila, Togar Situmorang, dan Anak Agung Kompiang Gede, walau Anak Agung Kompiang Gede tidak terlihat lagi setelah lewat masa pendaftaran untuk kembali membawa berkas.
Nama-nama yang muncul Gusti Ngurah Oka Darmawan, I Dewa Putu Susila, Togar Situmorang, dan Anak Agung Kompiang Gede, walau Anak Agung Kompiang Gede tidak terlihat lagi setelah lewat masa pendaftaran untuk kembali membawa berkas.
Sosok kharismatik asal Desa Kerobokan, Badung yang total menyumbangkan total 7 emas, 3 perak, 4 perunggu di PON XX Tahun 2021, selain mempersembahkan medali emas pertama bagi Kontingen Bali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021, ia sebagai Ketua Umum Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali juga mengantarkan Cricket Bali juara umum PON XX Papua dengan raihan 3 emas, 2 perak 1 perunggu. Dari cabang olahraga tarung derajat, Gung Cok yang dipercaya menjabat Sekretaris Umum Pengprov Kodrat Bali sekaligus Manajer Tim Tarung Derajat Bali mempersembahkan 4 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
"Kami dari cabor tarung derajat dan cricket lebih condong wait and see saja. Karena kami ingin melihat figur calon ketua KINI. Intinya saya lebih memberikan kesempatan kepada yang lebih senior dari segala aspek untuk memimpin koni ke depan. Walaupun tidak dipungkiri, sangat sulit mempertahankan prestasi olahraga di Bali saat ini,” ucap Gung Cok, Kamis (17/3/2022) siang, dikutip dari Balipolitika.
Dugaan syarat yang dihembuskan bahwa harus didukung dengan 20 cabor baru dapat mendaftar, namun syarat Usia Maksimum tidak di masukan, tentu itu mungkin membuat seorang Agung Arka 'wait and see' saja daripada ikut bertarung walaupun segudang prestasi dan kelayakannya memimpin KONI Bali itu ada. (Ray)
"Kami dari cabor tarung derajat dan cricket lebih condong wait and see saja. Karena kami ingin melihat figur calon ketua KINI. Intinya saya lebih memberikan kesempatan kepada yang lebih senior dari segala aspek untuk memimpin koni ke depan. Walaupun tidak dipungkiri, sangat sulit mempertahankan prestasi olahraga di Bali saat ini,” ucap Gung Cok, Kamis (17/3/2022) siang, dikutip dari Balipolitika.
Dugaan syarat yang dihembuskan bahwa harus didukung dengan 20 cabor baru dapat mendaftar, namun syarat Usia Maksimum tidak di masukan, tentu itu mungkin membuat seorang Agung Arka 'wait and see' saja daripada ikut bertarung walaupun segudang prestasi dan kelayakannya memimpin KONI Bali itu ada. (Ray)