Sumber: www.unud.ac.id (klik untuk link)
GATRADEWATA NEWS ● BALI ●
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyelenggarakan Diskusi dan On Site Visit penempatan Mesin Whole Genome Sequencing di Universitas Udayana bertempat di Ruang Sidang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah Lt. 4 Fakultas Kedokteran Kampus Sudirman Denpasar, Senin (7/3/2022).
Hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M. Eng, IPU, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah Dr. dr Ketut Ariawati, SpA (K), Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, Para Wakil Dekan, serta Tim Pengelola Laboratorium.
Dirjen P2P menyampaikan, Kementerian Kesehatan ingin menyerahkan alat Whole Genome Sequencing ke Universitas Udayana, khususnya ke Fakultas Kedokteran yang bekerja sama dengan RSUP Sanglah. Alat tersebut nantinya dapat berfungsi dengan baik, untuk itu perlu persiapan selama satu bulan sebelum alat tersebut tiba di Unud. Segala persiapan terkait dengan infrastruktur pendukung ruangan dan peralatan lain dipastikan harus sudah siap, termasuk SDM yang akan mengelola alat tersebut.
Tentunya nanti akan ada proses pelatihan yang akan dilakukan melalui online atau on side, sehingga awal Mei 2021, ketika alat tersebut datang sudah bisa dioperasikan dengan baik. Dengan adanya komitmen Rektor, Dekan Fakultas Kedokteran serta Dirut RS Sanglah diharapkan alat ini dapat digunakan untuk penguatan surveilans, pengembangan biotek, dan penguatan kapasitas penelitian di Universitas Udayana.
Sementara itu Rektor Unud menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan RI yang akan mengibahkan alat Whole Genome Sequencing kepada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bekerja sama dengan RSUP Sanglah.
Apa yang menjadi harapan Bapak Menteri dari segi pemanfaatan alat ini nantinya betul-betul bisa dikawal. Yang terpenting bagi Universitas Udayana adalah menyiapkan tempat, dan juga sumber daya manusia yang akan mengoperasikan alat tersebut.
Di samping itu juga bagaimana alat itu bisa bermanfaat tidak hanya bagi Universitas Udayana dan RSUP Sanglah, akan tetapi bagaimana masyarakat bisa mengambil manfaat dari kehadiran alat yang sangat canggih tersebut dalam bidang Kesehatan, dan dapat difungsikan dengan baik untuk membantu masyarakat. (Tim)