Sumber: http://www.unud.ac.id
GATRADEWATA NEWS | BALI | Rektor Universitas Udayana menyerahkan sertifikat penghargaan kepada mahasiswa yang telah mengikuti program IISMA (Indonesia International Student Mobility Award) dan ICT (International Credit Transfer) tahun 2021 yang dikelola oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Udayana, bertempat di Ruang Bangsa, Gedung Rektorat Kampus Jimbaran, Jumat (25/2/2022).
Program ISMA dan ICT diikuti oleh 19 orang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pariwisata, dan FISIP.
Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara memberikan apresiasinya kepada para mahasiswa dan Tim KUI Unud yang mengelola kedua program tersebut. Rektor berharap ke depan jumlah mahasiswa yang ikut serta dalam program ini meningkat jumlahnya dari tahun sebelumnya.
Tiga mahasiswa prodi Sastra Inggris yang telah mengikuti program ICT yakni I Made Teja Kumara Sena, Kadek Ari Sintya Dewi, dan Ida Ayu Sita Wahyuningtyas. Ketiganya berhasil menyelesaikan program MBKM ICT dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengikuti program ICT di University of South Alabama, Amerika Serikat.
Menurut Kadek Ari Sintya Dewi yang mengambil mata kuliah Bahasa Isyarat Amerika (American Sign Langugage), Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication), Tata Bahasa untuk ESL (Grammar for ESL), dan Hukum Pidana Amerika (American Criminal Law) di University of South Alabama, Amerika Serikat ini mengatakan, ICT merupakan program pemerintah yang memberikan kesempatan untuk mahasiswa agar bisa merasakan berkuliah di luar negeri selama 1 semester.
“Ini adalah salah satu kesempatan terbaik yang pernah saya dapatkan, bertemu dengan teman-teman baru secara virtual, membuat kenangan, dan mendapatkan sertifikasi yang merupakan sebuah pencapaian besar. Saya pasti akan merekomendasikan program ini kepada mahasiswa Universitas Udayana lainnya,” pungkasnya.
Teja Kumara juga mengungkap hal yang sama. Dia merasakan bagaimana suasana pembelajaran yang berbeda di universitas luar, serta materi-materi mata kuliah yang sangat banyak, sangat menambah pengetahuannya. “Learning management system atau LMS yang disediakan sangat membantu saya untuk mendiskusikan suatu materi apabila kita belum memahami materi yang diberikan, serta dosen-dosen yang sangat baik dan aktif dalam mengakomodir mahasiswanya,” ujarnya.
Di sisi lain, Sita Wahyuningtyas secara pribadi mendapatkan banyak perspektif baru. Salah satu mata kuliah diambil adalah pengantar bahasa isyarat Amerika. “Saya pribadi merasakan belajar dan berbicara secara profesional ketika belajar dengan Komunitas Tuli dan bagaimana cara mengikuti pakem serta kultur yang mereka biasa lakukan,” ujarnya. Ia juga menambahkan, hal tersebut juga mempromosikan kesadaran budaya, literasi, dan banyak manfaat intelektual lainnya.
Di akhir acara, Koprodi Sastra Inggris, Dr. I Wayan Mulyawan mengatakan ini merupakan capaian milestone untuk mahasiswa Prodi Sastra Inggris dalam kegiatan MBKM Internasional. Dengan capaian ketiga mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi pemacu untuk mahasiswa lain agar lebih berani bersaing dalam Program MBKM Internasional. (Tim)
Program ISMA dan ICT diikuti oleh 19 orang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pariwisata, dan FISIP.
Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara memberikan apresiasinya kepada para mahasiswa dan Tim KUI Unud yang mengelola kedua program tersebut. Rektor berharap ke depan jumlah mahasiswa yang ikut serta dalam program ini meningkat jumlahnya dari tahun sebelumnya.
Tiga mahasiswa prodi Sastra Inggris yang telah mengikuti program ICT yakni I Made Teja Kumara Sena, Kadek Ari Sintya Dewi, dan Ida Ayu Sita Wahyuningtyas. Ketiganya berhasil menyelesaikan program MBKM ICT dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengikuti program ICT di University of South Alabama, Amerika Serikat.
Menurut Kadek Ari Sintya Dewi yang mengambil mata kuliah Bahasa Isyarat Amerika (American Sign Langugage), Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication), Tata Bahasa untuk ESL (Grammar for ESL), dan Hukum Pidana Amerika (American Criminal Law) di University of South Alabama, Amerika Serikat ini mengatakan, ICT merupakan program pemerintah yang memberikan kesempatan untuk mahasiswa agar bisa merasakan berkuliah di luar negeri selama 1 semester.
“Ini adalah salah satu kesempatan terbaik yang pernah saya dapatkan, bertemu dengan teman-teman baru secara virtual, membuat kenangan, dan mendapatkan sertifikasi yang merupakan sebuah pencapaian besar. Saya pasti akan merekomendasikan program ini kepada mahasiswa Universitas Udayana lainnya,” pungkasnya.
Teja Kumara juga mengungkap hal yang sama. Dia merasakan bagaimana suasana pembelajaran yang berbeda di universitas luar, serta materi-materi mata kuliah yang sangat banyak, sangat menambah pengetahuannya. “Learning management system atau LMS yang disediakan sangat membantu saya untuk mendiskusikan suatu materi apabila kita belum memahami materi yang diberikan, serta dosen-dosen yang sangat baik dan aktif dalam mengakomodir mahasiswanya,” ujarnya.
Di sisi lain, Sita Wahyuningtyas secara pribadi mendapatkan banyak perspektif baru. Salah satu mata kuliah diambil adalah pengantar bahasa isyarat Amerika. “Saya pribadi merasakan belajar dan berbicara secara profesional ketika belajar dengan Komunitas Tuli dan bagaimana cara mengikuti pakem serta kultur yang mereka biasa lakukan,” ujarnya. Ia juga menambahkan, hal tersebut juga mempromosikan kesadaran budaya, literasi, dan banyak manfaat intelektual lainnya.
Di akhir acara, Koprodi Sastra Inggris, Dr. I Wayan Mulyawan mengatakan ini merupakan capaian milestone untuk mahasiswa Prodi Sastra Inggris dalam kegiatan MBKM Internasional. Dengan capaian ketiga mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi pemacu untuk mahasiswa lain agar lebih berani bersaing dalam Program MBKM Internasional. (Tim)