Gara-gara Gung Kompiang sentil Mangde, Mangde tuding "Manusia darimana Intervensi" |
GATRADEWATA NEWS | BALI | Menanggapi tag dari akun facebook Antaguna Nyoman Gede yang dimiliki oleh Nyoman Gede Antaguna, SE., SH., MH., (Mangde) secara pribadi, tentang pernyataan Adv. A.A. Kompiang Gede, SH.MH.CIL., di salah satu media online,
'KAI tempat saya bernaung dalam profesi Fine Fine saja, ini manusia darimana coba coba intervensi. Kalau ada yg kenal.... tolong di TAG yg bersangkutan.'
Hal itu ditanggapi santai oleh Gung Kompiang yang kita tanyai saat berkunjung ke D'Coffit Kedai Coffe Nikmat miliknya. Ia mengatakan bahwa dirinya bukan orang abal-abal seperti yang dituduhkan oleh Mangde dalam akun FBnya.
"Saya ini manusia jelas, nama saya Anak Agung Kompiang Gede, alamat tinggal jalan Gunung Batur no. 14, sebelah barat Puri Pemecutan, "tekannya, Sabtu (05/02/2022).
Ia juga menjelaskan jabatan yang diembannya seabreg, mulai dari Pendiri perguruan karate Wadokai Bali, Wasit Nasional Forki, Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Bali, Direktur DPW LBH Garda Keadilan Nusantara, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Denpasar, Kerta Desa Bendesa Adat Denpasar, ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Bali, dan lainnya.
"Itu beberapa yang saya beberkan bila masih meragukan dari sisi posisi saya, darimana saya, siapa saya, "ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa dirinya berkomentar tentang masa kepengurusan dan baginya itu sesuai dengan aturan yang berlaku di anggaran dasar / anggaran rumah tangga dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
"Saya orang hukum pasti melihat aturan main, di aturannya jelas maksimal ketua adalah 40 tahun, ada ketua yang sudah overlap (47) dan juga masa kepemimpinan 11 tahun (1 periode 3 tahun), "sindirnya.
Ia juga kembali menyindir soal harusnya legowo untuk memberikan kesempatan kepada anak muda lainnya untuk memimpin KNPI, kenapa harus ribut.
"Tapi kalo kita bicara karena egois, karena punya rasa kepentingan tentu lain lagi, "ujarnya.
Disela kesempatan tersebut dirinya juga malah mengungkapkan bahwa akan ikut bertarung memperebutkan ketua KONI Bali. Dirinya menerangkan pengalamannya menjadi wasit Forki Nasional dan Pendiri Perguruan Karate Wadokai Bali. "Saya siap bertarung menjadi Ketua Koni Bali, ya tentu sesuai aturan yang berlaku, jangan sampai overlap kepemimpinan, "ungkapnya.
Melipir mengkonfirmasi kepada pemilik akun Mangde Antaguna, dirinya malah mengatakan tidak kenal dengan yang buat pernyataan di Media itu (Gung Kompiang), ternyata yang membuatnya tidak nyaman adalah jabatan Gung Kompiang sebagai anggota KAI yang ikut intervensi kepengurusan KNPI.
"Saya anggota KAI tetapi Ketua saya Nyoman Gede Sudiantara. Pak Punglik.
Kalau pak Punglik yg campur tangan mungkin masih masuk akal. Walaupun juga aneh, kok organisasi profesi masuk campur. Makanya aneh...demikian. suksme, "jelasnya, Sabtu (05/02/2022).
Ia juga mengakui bahwa dirinya juga sudah lewat umur dan akan meletakkan jabatan pada bulan maret ini setelah penyatuan DPP KNPI.
"Kita akan musprov secara konstitusional mengacu pada DPP yang memiliki SK Menkumham. Setuju... pemuda akan bertanding sesuai mekanisme ad/art dan saya sangat legowo, "ungkapnya kepada awak media gatra dewata melalui pesan elektronik.
"Dan Musda kami sudah sepengetahuan dan seijin Pak Gubernur, "tambahnya.
Ditanya apakah menolak kepemimpinan I Putu Gede Wirakusuma (Dewira), dirinya menjawab bahwa tidak menolak secara personal tetapi dirinya menegaskan bahwa menolak secara teknis atau cara yang dilakukan dengan menggunakan jalur KNPI ilegal serta ingin memberikan pemahaman bagaimana sebagai pemuda harus sadar hukum dan berpikiran yuridis.
"Kasian nasib organisasi jika tidak memiliki payung hukum. Mana mau pemerintah berurusan sama organisasi nda jelas. Itu kenapa Kabid Dispora meminta maaf di depan publik, yang menurut beliau Musprov itu bodong, "tutupnya. (Ray)
Ia juga menjelaskan jabatan yang diembannya seabreg, mulai dari Pendiri perguruan karate Wadokai Bali, Wasit Nasional Forki, Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Bali, Direktur DPW LBH Garda Keadilan Nusantara, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Denpasar, Kerta Desa Bendesa Adat Denpasar, ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Bali, dan lainnya.
"Itu beberapa yang saya beberkan bila masih meragukan dari sisi posisi saya, darimana saya, siapa saya, "ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa dirinya berkomentar tentang masa kepengurusan dan baginya itu sesuai dengan aturan yang berlaku di anggaran dasar / anggaran rumah tangga dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
"Saya orang hukum pasti melihat aturan main, di aturannya jelas maksimal ketua adalah 40 tahun, ada ketua yang sudah overlap (47) dan juga masa kepemimpinan 11 tahun (1 periode 3 tahun), "sindirnya.
Ia juga kembali menyindir soal harusnya legowo untuk memberikan kesempatan kepada anak muda lainnya untuk memimpin KNPI, kenapa harus ribut.
"Tapi kalo kita bicara karena egois, karena punya rasa kepentingan tentu lain lagi, "ujarnya.
Disela kesempatan tersebut dirinya juga malah mengungkapkan bahwa akan ikut bertarung memperebutkan ketua KONI Bali. Dirinya menerangkan pengalamannya menjadi wasit Forki Nasional dan Pendiri Perguruan Karate Wadokai Bali. "Saya siap bertarung menjadi Ketua Koni Bali, ya tentu sesuai aturan yang berlaku, jangan sampai overlap kepemimpinan, "ungkapnya.
Melipir mengkonfirmasi kepada pemilik akun Mangde Antaguna, dirinya malah mengatakan tidak kenal dengan yang buat pernyataan di Media itu (Gung Kompiang), ternyata yang membuatnya tidak nyaman adalah jabatan Gung Kompiang sebagai anggota KAI yang ikut intervensi kepengurusan KNPI.
"Saya anggota KAI tetapi Ketua saya Nyoman Gede Sudiantara. Pak Punglik.
Kalau pak Punglik yg campur tangan mungkin masih masuk akal. Walaupun juga aneh, kok organisasi profesi masuk campur. Makanya aneh...demikian. suksme, "jelasnya, Sabtu (05/02/2022).
Ia juga mengakui bahwa dirinya juga sudah lewat umur dan akan meletakkan jabatan pada bulan maret ini setelah penyatuan DPP KNPI.
"Kita akan musprov secara konstitusional mengacu pada DPP yang memiliki SK Menkumham. Setuju... pemuda akan bertanding sesuai mekanisme ad/art dan saya sangat legowo, "ungkapnya kepada awak media gatra dewata melalui pesan elektronik.
"Dan Musda kami sudah sepengetahuan dan seijin Pak Gubernur, "tambahnya.
Ditanya apakah menolak kepemimpinan I Putu Gede Wirakusuma (Dewira), dirinya menjawab bahwa tidak menolak secara personal tetapi dirinya menegaskan bahwa menolak secara teknis atau cara yang dilakukan dengan menggunakan jalur KNPI ilegal serta ingin memberikan pemahaman bagaimana sebagai pemuda harus sadar hukum dan berpikiran yuridis.
"Kasian nasib organisasi jika tidak memiliki payung hukum. Mana mau pemerintah berurusan sama organisasi nda jelas. Itu kenapa Kabid Dispora meminta maaf di depan publik, yang menurut beliau Musprov itu bodong, "tutupnya. (Ray)