Siti Sapurah, S.H., (Daeng Ipung) atau Mbak Ipung |
GATRADEWATA NEWS | BALI | Siti Sapurah, S.H., atau dikenal dengan nama Mbak Ipung (Daeng Ipung) merupakan sosok yang getol memperjuangkan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dalam kondisi awalnya yang belum baik dengan masalah ekonomi, sekarang berkat Tuhan terlihat dari dirinya. Kini dirinya membuka KANTOR ADVOKAT DAN MEDIATOR SITI SAPURAH, S.H., DAN REKAN, Jalan Pulau Buton no 14, Denpasar.
Ditemui awak media Gatra Dewata, Daeng Ipung bercerita tentang dirinya yang memiliki rasa syukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas berkah yang ia terima. Dirinya bergaul dengan media (pers) sejak tahun 1999, jauh sebelum perlindungan anak dan perempuan itu ada (UU PKDRT, Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004).
"Teman-teman media sangat dekat sama saya secara personal, saya seorang aktivis jalanan, tidak punya uang bahkan modal yang cukup adalah keberanian san ilmu yang saya dapat di salah satu fakultas hukum di Bali, "ungkapnya, Rabu (16/02/2022), di kantor barunya.
Support yang besar dari media itulah dirinya mengaku mendapatkan kekuatan baru dalam berjuang untuk sebuah kasus hukum. Ia juga mengungkapkan media merupakan penyambung lidahnya untuk berteriak pada sesuatu yang perlu diperjuangkan terutama bagi kaum perempuan dan anak yang menjadi konsentrasinya.
Perjuangan dari tahun 2000 sampai hari ini (2022) dirinya mengatakan bahwa perjuangan itu tak pernah putus, sampai-sampai ada laporan di Polda Bali yang dilakukan oleh lawan (4 laporan).
"Termasuk kasus angeline tuduhan ujaran kebencian oleh kepolisian saya juga dilaporkan, "sesalnya, tapi itu tak membuatnya patah semangat dalam membela kaum tertindas terutama anak-anak dan perempuan.
Ditanggal 14 februari 2022 yang lalu Daeng Ipung melaunching kantor hukumnya secara sederhana, dengan mengundang anak-anak yatim piatu. Dirinya mengatakan, dulu sebelum ada kantor ketemu media selalu ditempat lainnya jadi tidak efektif.
"Inilah doa saya akhirnya saya memiliki kantor, disinilah saya bisa mediasi, bertemu dan membahas kasus serta bertemu dengan media. Ini juga membuat saya jadi lebih bersemangat lagi membela anak-anak terutama anak-anak Bali, "sebutnya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya dikenalkan oleh orang-orang juga dikatakannya dari media. Jadi wartawanlah yang menyebarkan kontak saya dan perjuangan saya kepada masyarakat.
"Media sangat berarti buat perjuangan saya, "pungkasnya. (Ray)
"Teman-teman media sangat dekat sama saya secara personal, saya seorang aktivis jalanan, tidak punya uang bahkan modal yang cukup adalah keberanian san ilmu yang saya dapat di salah satu fakultas hukum di Bali, "ungkapnya, Rabu (16/02/2022), di kantor barunya.
Support yang besar dari media itulah dirinya mengaku mendapatkan kekuatan baru dalam berjuang untuk sebuah kasus hukum. Ia juga mengungkapkan media merupakan penyambung lidahnya untuk berteriak pada sesuatu yang perlu diperjuangkan terutama bagi kaum perempuan dan anak yang menjadi konsentrasinya.
Perjuangan dari tahun 2000 sampai hari ini (2022) dirinya mengatakan bahwa perjuangan itu tak pernah putus, sampai-sampai ada laporan di Polda Bali yang dilakukan oleh lawan (4 laporan).
"Termasuk kasus angeline tuduhan ujaran kebencian oleh kepolisian saya juga dilaporkan, "sesalnya, tapi itu tak membuatnya patah semangat dalam membela kaum tertindas terutama anak-anak dan perempuan.
Ditanggal 14 februari 2022 yang lalu Daeng Ipung melaunching kantor hukumnya secara sederhana, dengan mengundang anak-anak yatim piatu. Dirinya mengatakan, dulu sebelum ada kantor ketemu media selalu ditempat lainnya jadi tidak efektif.
"Inilah doa saya akhirnya saya memiliki kantor, disinilah saya bisa mediasi, bertemu dan membahas kasus serta bertemu dengan media. Ini juga membuat saya jadi lebih bersemangat lagi membela anak-anak terutama anak-anak Bali, "sebutnya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya dikenalkan oleh orang-orang juga dikatakannya dari media. Jadi wartawanlah yang menyebarkan kontak saya dan perjuangan saya kepada masyarakat.
"Media sangat berarti buat perjuangan saya, "pungkasnya. (Ray)