Rabu, 16 Februari 2022

'Bojog' Sangeh Ikut Rayakan Hari Valentine

Kera abu Alas Pala

GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Ada kejadian unik yang terjadi di hari kasih sayang atau Valentine. Biasanya di hari ini pastilah banyak tua muda mencarikan coklat, kueh-kueh manis untuk orang yang dicintainya. Tetapi kali ini ada beberapa orang dermawan membawakan buah-buahan kepada kera abu alas Pala.




Awak media gatra dewata mencari tahu mengapa mereka melakukan itu, ternyata ingin berbagi kebahagiaan kepada satwa Kera abu alas Pala ini, karena memang kondisi pasca pandemi saat ini para kera tersebut kekurangan bahan makanan. Ini terjadi karena tidak adanya pengunjung yang datang membeli tiket yang menjadi pendapatan untuk pemeliharaan kera-kera tersebut.


Menemui I Made Sumohon selaku Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh, mengatakan berterima kasih kepada masyarakat yang telah tergerak hatinya untuk membantu menyediakan makanan bagi monyet disini.

"Ketika tidak ada kunjungan biaya yang kami perlukan begitu banyak, ini rasa peduli masyarakat diluar desa adat kami yang tergerak hatinya untuk ikut berbagi, "ujarnya Senin (14/02/2022), di obyek wisata Sangeh.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat yang membantu juga telah ikut menjaga karakter monyet yang ada untuk tidak agresif. Ketika mereka kekurangan makanan dirinya mengkhawatirkan akan muncul kembali karakter aslinya.

"Karakternya bisa lebih agresif, tetapi ketika pariwisata normal dengan situasi masyarakat peduli ini tentu karakter-karakter monyet ini akan tetap terjaga, "jelasnya.

Buah yang harus dibawa untuk diberikan, ia menganjurkan bahwa buah apa saja bisa tetapi jangan ketela karena pengelola sudah menyediakannya saat pagi hari. Jenis buah yang bisa dibawa adalah seperti pisang, daun pepaya, kacang itu menjadi favorit bagi mereka.

"Satu hari kita menyediakan 200 kg ketela, dan pisang 1 keranjang untuk siangnya, bila ada donatur yang ikut membantu tentu ini meringankan beban kami sebagai pengelola, "ucapnya yang juga mengatakan bila dinominalkan sebesar kurang lebih 500.000 rupiah perharinya.

Ternyata saat ditanya mengapa tidak menanam pohon buah-buahan disekitar lokasi agar kelak saat berbuah bisa dinikmati oleh para monyet, ternyata hal itu tidak bisa dilakukan karena para monyet sebelum berbuah atau masih kecil-kecil dirusak dan jarang bisa menghasilkan buah.

"Banyak sekitar sini ada durian, ketela dan manggis banyak disini, tetapi tidak bisa berbuah karena dirusak tadi sebelum sempat berbuah, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...