Wayan Suata (kiri), Ketut Suardana (tengah), Albinus Laurensius (kanan) |
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Pertandingan sepak bola pantai (soccer ball) merupakan pertandingan yang cukup unik diselenggarakan di Bali. Pertandingan sepak bola pantai antara PS Tunas Jaya Ubud melawan Perseden (skor 2 - 3) dan disusul oleh pertandingan PERST Tabanan melawan Klungkung Beach Soccer (skor 9 - 5), cukup seru dan dihadiri banyak kalangan persepakbolaan, di pantai Legian Kuta, minggu (19/12/2021).
Pertandingan seperti ini harus terus diupayakan bahkan kalo perlu menjadi event tahunan yang kelak dapat menyedot perhatian dunia pariwisata. Menjadikan pertandingan sepak bola pantai sebuah sport tourism merupakan pandangan baru dalam mengkolaborasikan Pariwisata yang sedang mati suri ini di Bali.
Dihadiri oleh Ketut Suardana ketua Asprov PSSI Bali, AA Ngurah Garga Candra Gupta (Turah Mantri) Ketua Askot PSSI Denpasar, Albinus Laurensius direktur kompetisi PSSI pusat, Kadek Suastana Match commisioner di liga nasional, I Wayan Suata (Aya) panitia penyelenggara, Weri Sulasmiati Exco PSSI Bali, dan lainnya.
Ketut Suardana mengatakan di akhir pertandingan, " sepak bola pantai adalah sepak bola yang berbiaya murah, tetapi belum mendapat respon dari masyarakat umum dan otoritas sepak bola Indonesia, "ujarnya saat itu.
Sebenarnya sepak bola pantai Bali sudah pernah mewakili pertandingan Asian Beach Games dan juga World cup serta kejuaraan lainnya. Tetapi nampaknya belum mendapat respon dari Pekan Olahraga (Porprov) Bali.
"Tetapi saya dengar tahun depan (2022) akan dimasukan dalam program Porprov, itu mudah-mudahan akan terlaksana, "jelas Ketut Suardana.
Albinus Laurensius juga mengatakan hal yang senada disana, bahwa sepak bola pantai akan terus diupayakan menjadi bagian dari sport tourism untuk Indonesia, "seharusnya tahun lalu, karena kemarin terbentur Pandemi jadi diundur, tetapi daerah lain seperti Jakarta, Babel (Bangka Belitung), Jogya dan Bali siap untuk melaksanakan tournamen sepak bola pantai, " lengkapnya.
Wayan Suata selaku panitia penyelenggara pertandingan, juga mengungkapkan bahwa pertandingan sepak bola pantai ini, Bali akan menjadi tuan rumah di seri Nasional nanti. "Tadi juga saya dikasih tahu oleh Dirkom (Direktur & Komisaris) bahwa Bali akan menjadi tuan rumah dalam seri nasional, sudah 12 provinsi yang mendaftar, "sebutnya.
Ia juga berharap agar pantai Legian menjadi venue (tempat) diadakannya pertandingan bertaraf Nasional nantinya. Ia juga menambahkan bahwa sepak bola pantai juga penting posisinya dalam mensupport sport tourism di Bali.
Ditanya soal biaya pernyelenggaraan dirinya mengatakan keluhannya, dana yang merupakan swadaya dari peserta menjadi sedikit berat tanpa bantuan dari pemerintah terutama KONI.
"Badung memiliki banyak atlit berbakat, tetapi Askab Badung tidak menurunkan tim untuk sepak bola pantai, karena terbentur anggaran, "tutupnya. (Ray)
"Tetapi saya dengar tahun depan (2022) akan dimasukan dalam program Porprov, itu mudah-mudahan akan terlaksana, "jelas Ketut Suardana.
Albinus Laurensius juga mengatakan hal yang senada disana, bahwa sepak bola pantai akan terus diupayakan menjadi bagian dari sport tourism untuk Indonesia, "seharusnya tahun lalu, karena kemarin terbentur Pandemi jadi diundur, tetapi daerah lain seperti Jakarta, Babel (Bangka Belitung), Jogya dan Bali siap untuk melaksanakan tournamen sepak bola pantai, " lengkapnya.
Wayan Suata selaku panitia penyelenggara pertandingan, juga mengungkapkan bahwa pertandingan sepak bola pantai ini, Bali akan menjadi tuan rumah di seri Nasional nanti. "Tadi juga saya dikasih tahu oleh Dirkom (Direktur & Komisaris) bahwa Bali akan menjadi tuan rumah dalam seri nasional, sudah 12 provinsi yang mendaftar, "sebutnya.
Ia juga berharap agar pantai Legian menjadi venue (tempat) diadakannya pertandingan bertaraf Nasional nantinya. Ia juga menambahkan bahwa sepak bola pantai juga penting posisinya dalam mensupport sport tourism di Bali.
Ditanya soal biaya pernyelenggaraan dirinya mengatakan keluhannya, dana yang merupakan swadaya dari peserta menjadi sedikit berat tanpa bantuan dari pemerintah terutama KONI.
"Badung memiliki banyak atlit berbakat, tetapi Askab Badung tidak menurunkan tim untuk sepak bola pantai, karena terbentur anggaran, "tutupnya. (Ray)