Prajuru desa Adat Tarukan terpilih, masa bakti 2021-2026 |
GATRADEWATA NEWS | GIANYAR | Lembaga desa Adat merupakan ujung tombak terjaganya kelestarian budaya dan alam di seluruh wilayah di Bali. Bagaimanapun juga Bali merupakan destinasi pariwisata yang kerap bersentuhan langsung dengan peradaban bangsa lainnya, yang itu menjadikan perubahan bagi Bali mau ataupun tidak. Peran inilah yang harus kita jaga melalui lembaga desa Adat.
Dalam acara penetapan dan pengukuhan prajuru desa Adat Tarukan, kecamatan Tampaksiring, kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, masa ayahan isaka warsa 1943-1948 (ćaka) atau masa bakti tahun 2021-2026, Majelis desa Adat (MDA) Provinsi Bali memutuskan dalam kutipan putusan nomer 262/SK-P/MDA-PBali/XI/2021.
Memutuskan, menetapkan dan mengukuhkan Pengurus / Prajuru Bandesa Adat I Wayan Koming Artana, Patajuh (wakil) I Dewa Putu Sudarsana, Panyarkan I Made Lanus, Patengen I Wayan Susila, Juru Arah I Made Gerit Yasa, pada tanggal Buda Kliwon, Wuku Pahang, (15/12/2021).
Dihadiri oleh I Wayan Tagel Arjana Gianyar selaku ketua DPRD Kabupaten , "Saya selaku ketua lembaga DPRD Gianyar sangat mengapresiasi terbentuknya Bandesa anyar Tarukan ini, dengan kondisi yang aman dan nyaman, "ujarnya, Sabtu (18/12/2021).
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat desa Adat Tarukan sudah sangat dewasa dalam demokrasi. "Ini harus menjadi contoh bagi desa Adat yang lainnya. Untuk Bandesa yang terpilih segala permasalahan yang ada harus selalu dibicarakan terlebih dahulu dicarikan solusinya, "tutupnya.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat desa Adat Tarukan sudah sangat dewasa dalam demokrasi. "Ini harus menjadi contoh bagi desa Adat yang lainnya. Untuk Bandesa yang terpilih segala permasalahan yang ada harus selalu dibicarakan terlebih dahulu dicarikan solusinya, "tutupnya.
Di hari yang sama I Wayan Koming Artana selaku Bandesa terpilih menekankan hal yang sama, " Terima kasih kepada warga Adat Tarukan, karena sudah mendukung tuntaskan pengukuhan ini memargi antar (sukses), soal program Bandesa lama yang belum tuntas akan diupayakan bisa terlaksana dengan baik dan yang akan saya perbaharui dalam upacara ngaben, karena jaman sekarang jaman globalisasi yang menuntut perubahan, "tutupnya.
I Dewa Putu Sudarsana selaku Patajuh sempat juga menambahkan bahwa dirinya adalah bagian membantu Bandesa terpilih. Ia menekankan pada sisi ekonomi yang merupakan keahliannya selama ini sebagai pengusaha, kondisi yang dihadapi masyarakat saat ini adalah kesejahteraan. Maka dari itu peran badan usaha milik desa Adat inilah yang akan mengupayakan untuk mengurangi beban masyarakat.
"Tanpa penataan financial yang baik maka peran desa adat juga tidak ada gunanya, maka daripada itu perlunya penataan dan perbaikan usaha milik desa Adat Tarukan ini agar dapat berguna bagi masyarakat, intinya kita jujur, ikhlas dan terbuka dalam menjaga itu, "ungkap Dewa Sudarsana yang kedua putra putrinya berada diluar negeri.
Ditanya soal potensi usaha yang dapat mengangkat potensi keuangan desa Adat Tarukan, " kita memiliki kawasan yang berdekatan dengan Ubud, dari sisi jalan bahwa desa Adat Tarukan ini juga arah jalan menuju Istana negara, maka kedepannya berdasarkan dukungan masyarakat kita akan kembangkan pariwisata yang berbasis desa Adat, termasuk didalamnya ada petani, subak semua kita akan kembangkan, "ujarnya menambahkan.
Tentang dirinya yang kadang keras bila menyangkut kebenaran, baginya itu merupakan bagian mengutarakan pendapat dan diatur oleh undang-undang. Ia juga menyinggung soal alam demokrasi yang serba terbuka ini dirinya bersama Bandesa dan prajuru lainnya akan membuka diri terhadap kritik dan saran untuk kemajuan desa Adat Tarukan.
"Dari siapapun kami terbuka, selama untuk membangun desa Adat ini untuk kemajuan masyarakat Tarukan, " pungkasnya. (Ray)
"Tanpa penataan financial yang baik maka peran desa adat juga tidak ada gunanya, maka daripada itu perlunya penataan dan perbaikan usaha milik desa Adat Tarukan ini agar dapat berguna bagi masyarakat, intinya kita jujur, ikhlas dan terbuka dalam menjaga itu, "ungkap Dewa Sudarsana yang kedua putra putrinya berada diluar negeri.
Ditanya soal potensi usaha yang dapat mengangkat potensi keuangan desa Adat Tarukan, " kita memiliki kawasan yang berdekatan dengan Ubud, dari sisi jalan bahwa desa Adat Tarukan ini juga arah jalan menuju Istana negara, maka kedepannya berdasarkan dukungan masyarakat kita akan kembangkan pariwisata yang berbasis desa Adat, termasuk didalamnya ada petani, subak semua kita akan kembangkan, "ujarnya menambahkan.
Tentang dirinya yang kadang keras bila menyangkut kebenaran, baginya itu merupakan bagian mengutarakan pendapat dan diatur oleh undang-undang. Ia juga menyinggung soal alam demokrasi yang serba terbuka ini dirinya bersama Bandesa dan prajuru lainnya akan membuka diri terhadap kritik dan saran untuk kemajuan desa Adat Tarukan.
"Dari siapapun kami terbuka, selama untuk membangun desa Adat ini untuk kemajuan masyarakat Tarukan, " pungkasnya. (Ray)