Kamis, 23 Desember 2021

Pasar Badung dapat kunjungan dari Badan Pemeriksa Keuangan

 

Ida Bagus Kompyang Wiranata, direktur utama PD Pasar Kota Denpasar

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pasar Badung yang menjadi simbol pasar untuk Kota Denpasar sebagai bagian heritage city makin berbenah pasca kebakaran yang lalu. Pagi ini kedatangan tamu kehormatan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Kalimantan Utara melakukan kunjungan kerja untuk study banding ke pasar Badung.





"Mereka datang berkenaan dengan pengelolaan pasar di Kota Denpasar, kebetulan kami sebagai pengelola pasar perumda pasar Sewaka Darma menerima mereka, "ujar Ida Bagus Kompyang Wiranata selaku direktur utama PD Pasar Kota Denpasar, Rabu (22/12/2021), di depan Pasar Badung, Denpasar.

Ia juga menuturkan bahwa pengelolaan yang ingin diketahui, dirinya mengaku open (terbuka) saja, bagaimana pungutan online, sistem gate parking yang diterapkan di pasar Badung ini.




Disaat yang sama awak media menanyakan kondisi yang lagi ramai diperbincangkan warga net mengenai posisi pasar tumpah di terminal Wangaya. Dirinya sudah menerima keinginan dari pihak dinas perhubungan untuk mengembalikan fungsi dari terminal tersebut.

Dalam merelokasi itu dirinya ditanya tentang dimana bisa diberikan tempat untuk para pedagang untuk berjualan nantinya bila terminal Wangaya itu berbenah. Ia juga mengungkapkan bahwa pasar Cokrolah yang lebih representatif untuk menampung pindahan pedagang dari terminal Wangaya tersebut.

"Kebetulan para pedagang yang ada di Cokro ini bukanya tidak berbenturan, Wangaya nanti kalo mau pindah ke Cokro jadi bukanya dari jam 06.00 pagi sampai jam 03.00 sore. Sedangkan pedagang yang sudah ada bukanya dari dari jam 03.00 sore sampai jam 06.00 pagi nantinya, "jelasnya.

Bila untuk pindah ke pasar Badung tentu tidak bisa, karena penataan yang sudah ada ini tidak memungkinkan untuk menambah pedagang lagi, karena telah tertata menjadi kawasan heritage. Kalo adanya di pelataran yang ada di Kumbasari nantinya akan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi ikon di malam hari.

"Sementara data dari dinas perhubungan dan pengelola terminal dalam hal ini, jumlahnya 113 pedagang dan 16-19 pedagang bermobil yang akan direlokasi dari terminal Wangaya, "tegasnya.

Ia juga tidak menutup kemungkinan mengenai posisi saat ini pasar Cokro ini masih milik Kota Denpasar, dan Perumda Pasar Kota Denpasar hanya sebagai pengelola saja.

"Hal itu sudah dibicarakan dengan pak Walikota, untuk saat ini hanya pasar Cokro yang bisa menampung hal itu. Untuk selanjutnya menunggu arahan dari beliau akan seperti apa, "pungkasnya, yang mengaku sudah melaporkan pembukuan dari pengelolaan pasar Cokro ini. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...