Selasa, 21 Desember 2021

Kuliah Aplikatif Terpadu Universitas Ngurah Rai, siapkan Mahasiswa di dunia kerja

 

Dekan fakultas Sains dan Teknologi Ir. I Gusti Made Sudika, MT., Universitas Ngurah Rai

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR |Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) yang dilakukan Universitas Ngurah Rai merupakan modifikasi dari Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang pokok programnya mengarah pada Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).





Universitas Ngurah Rai membentuk KAT sebanyak 25 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 22-24 orang mahasiswa tersebar di seluruh provinsi Bali. Terbanyak tersebar di wilayah Denpasar dan Badung, disebutkan juga wilayah kabupaten Gianyar juga ada karena mahasiswa Universitas ini banyak berasal dari sana.

Menemui Dekan fakultas Sains dan Teknologi Ir. I Gusti Made Sudika, MT., Universitas Ngurah Rai, mengatakan bahwa dirinya yang menjadi pembimbing langsung di kelompok 13 dan kelompok 17 dan kelompok 23 ada di Sibang Kaja.

"Kelompok 13 didukung oleh 22 mahasiswa, kegiatannya lebih banyak ke pengabdian masyarakat bekerjasama dengan subak Uma Lambing, dengan mempromosikan bahwa tempat itu sebagai eco wisata, serta penataan dengan menelusuri lokasi tersebut, "jelasnya, Senin (20/12/2021).

Fakultas sains dan teknologi ada 2 jurusan teknik sipil dan arsitektur, dalam tugas KAT yang juga memiliki SKS ini menekankan seperti di Subak Uma Lambing dengan mencari potensi apa yang ada di wilayah tersebut, perencanaan penataan wilayah agar dapat menarik wisatawan. Seperti plang peta penunjuk arah dan plang nama lokasi yang belum ada, melalui KAT ini dapat lebih diperhatikan.

"Seperti di wilayah Kaba-kaba yang pernah kita bantu soal parkir, bagaimana kita menghubungkan antara satu destinasi ke destinasi wisata yang lainnya. Lintasan jalur ke arah Tanah Lot inilah yang kita atur, dari mengwi taman Ayun singgah ke Kaba-Kaba baru ke Tanah Lot, konektivitas antara spot-spot wisata inilah yang kita coba hubungkan, "ungkap Dekan yang ramah ini.

Ia juga menghimbau walau wisata itu penting tetapi jangan terlalu mengeksploitasi alam terlalu berlebihan, serta memberdayakan masyarakat setempat. Ia juga menekankan bahwa bila investor masuk ditakutkan masyarakat-masyarakat desa sekitar terabaikan.

"Sinergi antara Dinas dan Atraksinya di adat akan sangat penting. Di Fakultas Sains dan Teknologi ini saat lulus sudah memiliki potensi kerja bahkan banyak yang sudah bekerja, karena pembekalannya yang didapatkan disini kita bekali dengan ilmu praktis sebelum terjun ke dunia kerja, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...