Kamis, 16 Desember 2021

Koprodi S2 Pariwisata dan Pejabat Bappenas Tanda Tangani Kontrak Splite-Site Master Program Unud dengan Griffith University Australia

 


GATRADEWATA NEWS | BALI | Koprodi Magister (S2) Pariwisata Dr. Ir. IGA Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D., mewakili Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, menandatangani naskah Kontrak S2 Split-Site Master Program (S2 SSMP) dengan Pejabat Pusbindiklatren Bappenas, Pandu Pradhana, ST, MPA., di Kampus Unud Sudirman, Denpasar (7/12).

Acara Penandatanganan Kontrak Kerja dihadiri oleh Wakil Dekan (WD2) Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Pariwisata, Dr. I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par., dan Koordinator Unit Kerja sama Fakultas Ni Made Sofia Wijaya, SST., M.Par., Ph.D. Program S2 SSMP ini merupakan program joint degree antara Prodi S2 Pariwisata Unud dengan International Tourism and Hospitality Management Griffith University Australia. Mahasiswa peserta S2 SSMP ini melakukan perkuliahan awal di S2 Pariwisata Unud dilanjutkan dengan di Griffith University, Australia, dan jika tamat mahasiswa akan mendapatkan dua gelar.

Selama berkuliah di Unud, mereka mendapat beasiswa dari Bappenas, sedangkan selama berkuliah di Australia, mereka mendapat beasiswa dari Australia Awards in Indonesia (AAI) yang disalurkan melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

Menurut Koprodi S2 Pariwisata, Dr. Ir. IGA Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D., untuk angkatan pertama tahun ini, terdapat tiga mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Joint Degree yang merupakan mahasiswa berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Ketiga mahasiswa tersebut adalah Aghnia Yuniarto Putri (Kementerian Hukum dan HAM), Shinta Wardhani (Kementerian Pariwisata), dan Nikira Desti Dewanti (Kementerian Ketenagakerjaan).

Ada satu lagi mahasiswa peserta program Joint Degree yang tanpa beasiswa adalah I Nyoman Adi Wiyarna.

Dalam program Joint Degree ini sudah ada kesepakatan antara Prodi S2 Pariwisata Unud dengan Griffith University dalam hal kurikulum dan mata kuliah masing-masing.

Distribusi mata kuliah di Prodi S2 Pariwisata Unud difokuskan pada Cultural Tourism dan Sustainable Tourism karena Bali kuat dengan pariwisata berbasis budaya, sedangkan di Griffith University difokuskan pada Bisnis dan Manajemen Hospitaliti (Business and Hospitality Management).

“Semua mata kuliah ini tentu saja saling melengkapi satu sama lainnya,” ujar Dr. Agung Dani, alumnus program double degree S3 Pariwisata Unud dan Sorbone Perancis.

Agung Dani menambahkan bahwa mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program Joint Degree akan mendapatkan dua gelar, yaitu dari Unud mendapat gelar M.Par. (Magister Pariwisata) sedangkan dari Griffith University mendapat gelar M.I.T.H.M. (Master of International Tourism and Hospitality Management).

Dekan Fakultas Pariwisata Unud, Dr. I Nyoman Sunarta, M.Si., menyambut baik kerja sama akademik S2 Pariwisata dengan Griffith University. Prestasi ini sangat membanggakan karena program unggulan ini dapat terealisasi.

Realisasi ini merupakan tanda eksistensi S2 Pariwisata diakui Pemerintah Pusat lewat Bappenas dan diakui oleh sebuah universitas di Australia “Kami berharap, tahun depan program unggulan joint degree dapat berlanjut,” ujar Dr. Sunarta.

Usaha mewujudkan program Joint Degree ini merupakan perjuangan panjang Koprodi S2 Pariwisata dan timnya, mulai dari pendekatan kerja sama ke Jakarta dan ke Australia. Dukungan utama dari Rektor Unud dan Para Wakil Rektor serta dukungan dari para dosen, seperti Prof. IKG Bendesa dan Prof. I Nyoman Darma Putra dalam menyusun draft kerja sama dan kurikulum juga sangat membantu. Tidak ketinggalan juga dukungan dari Pusat Unggulan Pariwisata Unud yang diketuai oleh Dr. Agung Suryawan, M.Sc., yang ikut menyukseskan pendekatan dan pembahasan awal dengan Griffith University, Brisbane, Australia. Dr. Agung Suryawan adalah alumnus dari Griffith University. (Tim)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...