Kamis, 09 Desember 2021

Kepala unit pasar Badung Gusti Estuasa sebut 1.698 pedagang telah kembali

 

I Gusti Made Estuasa, kepala unit pasar Badung 

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pasar merupakan berkumpulnya orang untuk bertransaksi jual beli, baik itu barang kebutuhan pokok sampai pernak-pernik kebutuhan rumah tangga lainnya. Mendatangi lokasi pasar terbesar di Denpasar yang juga merupakan warisan budaya ini, wajah baru Pasar Badung yang kini megah dan rapi jauh dari kesan pasar tradisional yang becek dan jorok.





Ditemui I Gusti Made Estuasa selaku kepala unit pasar Badung dengan ramah menyapa dan menemui awak media. Ia menjelaskan pasar Badung ini sudah buka mulai dari jam 04.00 wita sampai jam 17.00 wita, pedagang yang awalnya mengungsi akibat kebakaran hebat di pasar Badung ini yang menelan kerugian kurang lebih 65 milliar, kini sudah semuanya kembali ke pasar Badung, dari pasar sementara di bekas Tiara grosir jalan Cokroaminoto (pasar Cokroaminoto).

"Pedagang yang dulu dalam bangunan itu yang berjumlah 1.698 pedagang sudah semuanya kembali ke pasar Badung, " ungkap Gusti, Rabu (08/12/2021), di ruang kerjanya.


Timbangan ukur ulang sumbangan dari kementerian perdagangan (2017)


Ia juga menjelaskan banyak perubahan yang baik ada di pasar Badung, ada alat pengecekan timbangan (timbangan ukur ulang) di dalam pasar Badung, alat itu berfungsi sebagai alat untuk menimbang kembali bila adanya keraguan terhadap timbangan dari para oknum pedagang yang berniat curang. Timbangan ukur ulang itu merupakan bantuan yang berasal dari kementerian perdagangan Republik Indonesia dengan Pemerintah Kota Denpasar melalui dana tugas pembantuan (2017).

"Tapi kami juga melakukan tera ulang setiap tahunnya juga kepada pedagang disini, "katanya menambahkan.

Ia juga menjelaskan dampak dari pandemi Covid-19 juga menurunkan transaksi yang terjadi di pasar Badung ini sampai 60%, terutama pedagang lantai 3 dan lantai 4. Masalah parkir dikarenakan belum selesainya proyek, dialihkan ke basement 1 dan 2, mengenai lokasi pedagang yang kembali ini dia menerangkan juga dengan cara diundi.

"Ini sudah transparan dengan cara di undi paska kembalinya para pedagang, lokasi lantai 1 yang dibawah adalah dagangan basah (ikan, daging), bumbu, sembako, lantai 2 ada buah, janur, canang, lantai 3 aksesoris kios dan sembako juga ada serta makanan dan minuman, lantai 4 dominan pakaian, "terangnya.




Pemilahan sampah pasar Badung


Kebijakan yang dilakukan oleh otoritas pengelola pasar juga merupakan hal yang baik pasca pandemi saat ini, dengan tidak memungut sewa dari pedagang, tetapi pedagang wajib membayar retribusi air dan listrik.

"Pembayaran belum dikenakan sewa karena kondisi masih sukit dimasa pandemi ini, itu juga merupakan kebijakan dari perumda, "sebutnya.

Sampah yang timbul akibat kegiatan pasar ini, Gusti Estuasa menyebutkan bahwa telah memilah antara organik dan non organik sebanyak 60%, penampungan sementara di basement 1 dan ada depo untuk tempat pengangkutan sampah ke TPA.




Escalator dan lift sebagai fasilitas pasar Badung

"Kita juga sudah melakukan kerjasama dengan bank sampah, jadi plastik, kardus sudah ada yang terima, "pungkasnya. (Ray)


Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...