Sabtu, 04 Desember 2021

Desa Sibang Kaja wadahi pelatihan tenun libatkan Mahasiswa Universitas Ngurah Rai

 

Perbekel Rai Sudani dampingi Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) kelompok 17 dari Mahasiswa Universitas Ngurah Rai


GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Daerah wilayah Sibang kaja, Badung, yang memiliki perbekel perempuan ini memiliki program pengembangan kerajinan tenun. Ni Nyoman Rai Sudani juga ditemui di lokasi pelatihan mengatakan bahwa perlunya tetap menjaga kegiatan tenun tradisional walau sejatinya sedikit peminat untuk bidang kerajinan yang satu ini.




Mengajak bangkitkan UMKM kerajinan tenun, Rai Sudani mengajak kolaborasi dengan mahasiswa Universitas Ngurah Rai yang sedang lakukan Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) kelompok 17. " Dengan pelatihan tenun bisa ikut membangkitkan UMKM dalam memenuhi kebutuhan pasar terhadap tenun, baik tingkat desa maupun kabupaten, "sebutnya, Jumat (03/12/2021), di wilayah Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali.

Ia juga menambahkan bahwa keperluan sekehe - sekehe di Banjar yang selalu membutuhkan pakaian adat yang selama ini masih mencari keluar desa. Tentu peluang itu dapat memberikan peluang kepada beberapa orang yang menekuni bidang tenun ini yang sekarang sebutnya banyak yang bekerja di luar desa.




"Sekarang kami rekrut belajar serta meningkatkan keterampilan mereka di bidang tenun terutama dalam peningkatan dan memberdayaan kelompok - kelompok yang ada di desa, "jelasnya.

Di tempat yang sama Ir. I Gusti Ngurah Eka Partama, ST., M.Si, dosen pembimbing mahasiswa KKN Universitas Ngurah Rai mengatakan kami menyambut baik ide pelatihan tenun, karena selama ini sebutnya adalah tidak berjalan baik atau stagnan, maka dengan berkolaborasi dalam rangka pengabdian ke masyarakat sangat diperlukan.

"Pelatihan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan yang menurun karena pandemi, kami juga berkonsultasi dengan sesepuh tenun I Wayan Sardja untuk membangkitkan serta meningkatkan kerajinan tenun," ucapnya.

Dengan diadakannya pelatihan ini, Ia juga menjelaskan bahwa peserta dapat juga mengoperasikan, menyetel, memperbaiki mesin tenun secara mandiri, dengan hal itu tentu harapannya nanti hasil produksi bisa meningkat dengan kualitas bagus.

"Kita juga membantu sisir tenun, ini barang yang krusial dalam menenun karena bila sisirnya berkarat maka benang sering putus, "sebutnya yang juga dalam hari yang sama menyerahkan masker dan tempat sampah.

Sementara I Wayan Sardja sebagai pelatih tenun, dirinya mengatakan dulu sering mengadakan pelatihan tenun yang sekarang wajib ditingkatkan lagi.

"Pelatihan sekarang ini diharapkan peserta bisa menyelesaikan semua permasalahan yang timbul pada proses pekerjaan tenun, dan bisa bekerja mandiri tanpa bantuan orang lain ,"pungkas Sardja. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...