GATRADEWATA NEWS | JAKARTA | Jakarta akan ramai bila keinginan Persatuan Alumni (PA) 212 berencana menggelar aksi reuni diizinkan oleh pihak kepolisian melalui izin keramaian, dan itu sudah diajukan oleh panitia tanggal 18 November 2021 yang lalu. Rencana itu bakal berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2021.
Hanya saja ambisi tersebut dalam prosesnya terkendala izin. Sebab, pihak kepolisian sampai saat ini belum mengeluarkan izin keramaian. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kmbes Endra Zulpan sebut sudah ada permohonan izin keramaian terkait acara reuni 212, "Sudah ada yang ajukan (surat) yaitu pada Kamis 18 November 2021 ini diajukan pada kita,” kata Zulpan kepada wartawan, Kamis, 25 November.
Ia menambahkan Izin tersebut belum diberikan, dikarenakan pihak pemohon belum melengkapi beberapa persyaratan, yang salah satunya adalah salah satunya surat rekomendasi dari Satgas COVID-19. Ternyata banyak surat yang harus dilengkapi sebelum melakukan aksi semacam itu, "pihak kepolisian sesuai SOP-nya akan melakukan penelitian, peninjauan lokasi, analisa, terhadap tempat kegiatan,” kata Zulpan.
Tetapi sepertinya akan terjadi pembangkangan, pada kesempatan terpisah, Eka Jaya selaku Ketua Panitia Reuni 212 akan tetap menggelar aksi, walaupun tidak mendapat izin dari kepolisian, " Kami akan melakukan aksi damai atau super damailah, walaupun memang izin tidak diberikan. Hanya cukup kita memberikan surat pemberitahuan saja. Tanpa surat izin,” katanya.
Menurut pengamat politik dan youtuber, Denny Siregar mengatakan reuni seperti itu tidak perlu dilakukan setiap tahun, mungkin 3 tahunan atau 5 tahunan sekali. Ia juga menambahkan dalam youtube yang diunggahnya 26 November 2021 menyatakan bahwa, " reuni 212 itu berpotensi rusuh, dan tidak menutup kemungkinan adanya anggota JI yang militan yang membuat kerusuhan sebagai aksi balas dendam, "ujarnya disana.
Ia juga mewanti-wanti untuk berhati-hati, karena kemungkinan bisa saja terjadi seperti rencana aksi kelompok bom Condet, yang disinyalir akan meledakkan bom ditengah kerumunan massa. Ia juga mengatakan bahwa kelompok reuni 212 hanya menjadi bahan objek saja, yang menguntungkan panitia dan elite-elite 212, "nilai tawar yang akan bisa dipakai nilai tawar untuk politik 2024 kepada yang akan menggunakan, palingan para simpatisan hanya dapat nasi bungkus karet 2, "ujarnya serius. (Ray)