Kamis, 04 November 2021

Ganjar Pranowo layak jadi presiden, Megawati ancam pecat kader tak loyal

 

Sikap ketum PDIP terhadap kader yang tidak loyal

GATRADEWATA NEWS | JAKARTA | Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat pernyataan serius mengenai pemecatan kader PDI Perjuangan yang tidak loyal terhadap partai.

Megawati mengingatkan kepada seluruh kader PDIP untuk bisa loyal atas apapun keputusan Partai, "Kita kan harusnya solid ya, lihat tempat minum saya, mau dipecahkan itu sulit karena solid, sebab kita mengikuti aturan partai, siapa yang bertanggungjawab terhadap partai ya Ketua umum Partai, ” ungkap Megawati seperti dikutip Media Gatra Dewata Group dari kanan Youtube tvOneNews.





Ia juga disana menekankan bahwa kepada kader yang sudah tidak menyukai keputusan PDIP, sebaiknya mengundurkan diri daripada dipecat.

Pengamat Politik Ujang Komarudin juga menyebutkan bahwa ancaman itu tidak sulit untuk menebak, sepertinya ditujukan kepada kader yang sudah mendeklarasikan diri untuk mendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, yang itu merupakan sikap yang tidak loyal dan mendahului sikap resmi partai PDIP.

"Saya pikir itu ditunjukan kepada kader yang baru ini mendeklarasikan diri untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Sikap itu merupakan sikap yang tidak loyal dan tidak berasaskan dari keputusan partai, tentu itu juga ditunjukan kepada Ganjar Pranowo sendiri, "sebutnya dalam kanal youtube, Selasa (02/11/2021).

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Purworejo, Albertus Sumbogo yang telah mendapatkan teguran secara lisan dari DPP PDIP mengenai deklarasi yang mendukung Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden (Capres) 2024. Kondisi itu disampaikan langsung dalam keterangan pers terkait klarifikasi undangan pemanggilan yang disampaikan oleh Badan Kehormatan DPP PDI Perjuangan pada Jumat (15/10/2021).

Sambogo juga menyebutkan bahwa dirinya bersikeras untuk tetap mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, "Saya tidak mungkin mencabut deklarasi yang sudah saya lakukan, kalo dianggap ngeyel ya biar aja dipecat, tetapi saya tidak akan mengundurkan diri karena saya mencintai PDIP, saya ingin adanya perubahan didalam partai, Ganjar Pranowo bukan hanya tentang pencapresan, oligarki ketertindasan sosial didalam partai bisa dibenahi betul, "ungkapnya dalam kanal youtube.

"Demokrasi di PDIP sepertinya sudah berubah, Ini adalah ikhtiar politik bukan mendahului bu Mega, tetapi ini gerakan yang bisa menyadari seluruh komponen partai bahwa pak Ganjar memang layak, "tekannya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyindir TVOne berafiliasi terhadap partai politik tertentu. Itu dibantah oleh presenter yang juga mengatakan bahwa untuk kembali ke topik pembicaraan.

Hasto menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya bahwa dirinyalah yang bisa saja disindir oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, "Berpartai ini berprinsipnya ada aturan main, tentang kepentingan yang lebih besar, "jelasnya tanpa menerangkan siapa yang dimaksud tidak loyal.

"Kita masih ada waktu dan pak Jokowi dicalonkan pada maret 2013, masih ada waktu sampai nanti maret 2024. Mencari sosok pemimpin menggantikan pak Jokowi tidak harus dengan hingar bingar, tetapi harus dicari melalui track record, keberhasilannya. Mari kita bangun suasana yang kondusif agar seluruh partai politik bisa melakukan yang sebaik-baiknya untuk mencari sosok pemimpin itu, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...