Selasa, 12 Oktober 2021

Perbekel Sunarta, Proses perijinan TPS3R masih lambat, Sulangai sudah siap!

 

I Nyoman Sunarta, Perbekel desa Sulangai, kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.

GATRA DEWATA NEWS | BADUNG | Potensi penyelesaian masalah sampah yang dihadapi desa - desa kabupaten Badung sepertinya akan rampung, kesigapan perangkat desa menjadi ujung tombak dari program pemerintah pusat maupun daerah guna menyelesaikan masalah sampah di wilayah yang diminati wisatawan mancanegara ini.




Mengunjungi kantor perbekel desa Sulangai, Kabupaten Badung, disapa ramah dengan Perbekel I Nyoman Sunarta. Ia mengungkapkan bahwa masalah sampah merupakan kondisi yang krusial yang harus dihadapi masing-masing desa di Bali. Untuk wilayah desa Sulangai ia menceritakan bahwa dirinya sudah mengajukan Tanah Negara (TN).

"Tanah itu merupakan laba (pekarangan) dari pekaseh subak yeh. Kemarin kita sudah datangi dan dari pekaseh sudah menyerahkan lahan itu untuk digunakan sebagai TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), "jelas perbekel Sunarta.

Surat yang diajukan untuk perijinan penggunaan lahan ke provinsi, ia ungkapkan bahwa dari tim aset provinsi sudah mendatangi wilayah tanah yang diajukan tersebut. Lahan tersebut terletak di tengah sawah di penghujung desa, sekitar 1 kilometer dari kantor desa Sulangai.

Kendala yang dihadapi desa Sulangai untuk TPS3Rnya adalah Surat Keputusan (SK) dari gubernur Bali. Tetapi saat ini ia jelaskan juga bahwa sampah wilayah desa Sulangai ini diangkut dan ditampung sementara di Tempat Pembuangan Sampah Sementara di wilayah banjar Sulangai.

"Saya selaku Perbekel tidak ingin mengirimkan sampah kita ke luar desa, itu bukan solusi bagi tiang (saya_basa Bali). Tiang ingin kedepannya TPS3R ini bisa berhasil di wilayah desa Sulangai, saya inginkan pemerintah lebih cepat untuk memproses hal ini terutama perijinan penggunaan lahan negara, "ujarnya, Senin (11/10/2021), diruang kerja, Kantor Perbekel Sulangai, Badung.

Ia mengatakan bahwa proses di bawah yaitu desa sudah cepat, ia harapkan bahwa dari pemerintah yang lebih diatas haruslah lebih cepat dalam bergerak, agar kesuksesan dalam program sampah berbasis sumber ini cepat bisa berjalan baik dan lancar, tidak hanya wacana saja.

"Kedepannya saya akan buatkan bank sampah untuk dapat masyarakat menyetorkan sampah yang sudah dipilahnya, terutama sampah plastik yang masih ada nilai ekonomisnya. Hasil kajian dari tim aset provinsi kemarin juga menjelaskan potensi pariwisata juga disana, "jelasnya.

Lahan yang akan digunakan untuk TPS3R itu disinggungnya memiliki potensi wisata. Pemandangan disana merupakan hamparan sawah yang hijau, jauh dari pemukiman, jalur yang menuju kesana sudah merupakan aset desa, yang disana juga sudah dibangun jalur akomodasi pertanian yang nantinya bisa menjadi tempat jogging trek atau area trekking yang indah.

Lahan negara yang masih luas rencananya akan diambil 15 are saja, itu sudah cukup seperti yang diungkapkan Perbekel Sunarta.

"Untuk edukasi terhadap masyarakat kita sudah lakukan walau belum menyeluruh, tetapi yang menjadi point pentingnya adalah masyarakat setuju mengenai wilayah yang akan digunakan sebagai TPS3R tersebut, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...