Perbekel dan calon perbekel desa Beraban, I Wayan Sukariana |
GATRADEWATA NEWS | TABANAN | Perhelatan dalam mencari Perbekel di desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan membuat 3 calon harus berjuang mengambil hati masyarakat desa Beraban. I Made Adhi Atmaja, I Putu Heri Susanta, dan incumbent I Wayan Sukariana merupakan calon yang diusung untuk merebut hati dari 15 banjar adat dan 10 banjar dinas.
Dalam survei singkat yang dilakukan secara acak dilingkungan daerah desa Beraban I Wayan Sukariana yang maju untuk kedua kalinya dalam pemilihan perbekel (Pilkel) periode tahun 2021 - 2027, sepertinya akan tetap unggul.
Seperti yang dilaporkan oleh awak media Sukariana masih menjadi idola untuk melanjutkan pemerintahan desa Beraban untuk kedepannya. "Semoga mekel (sebutan Perbekel) pakyan menang, karena harus melanjutkan apa yang sudah diprogramkannya, saya yakin jiwa tegasnya masih ada karena setahu tiang (saya) beliau pernah di jadi tentara, "ungkap seorang yang beli daluman (minuman dingin khas Bali) depan kantor desa Beraban, tanpa menyebutkan namanya.
Ditemui dikediamannya I Wayan Sukariana yang tampak ramah namun garis mukanya yang tegas mempersilahkan duduk dan menceritakan apa yang akan menjadi programnya. Hampir seluruh desa di Bali memang mengalami krisis ekonomi karena pandemi covid-19, begitu juga desa Beraban yang mengandalkan objek wisata Tanah Lot sebagai ikon bagi masyarakatnya.
"Program kerja, saya ingin melanjutkan apa yang sudah dijalankan sebelumnya. Memang tidak dipungkiri kondisi pandemi covid-19 juga sangat berpengaruh dalam sisi pembiayaan, nah itu juga yang menjadi motivasi saya kembali untuk ikut dalam pemilihan pemilihan perbekel (pilkel) agar apa yang sudah diprogramkan bisa nanti berjalan maksimal, "ungkap Sukariana, Minggu (17/10/2021).
Dengan tagline Beraban Bersehati yang artinya desa Beraban yang bersih, aman, tertib, intelektual dan beriman. Upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa Beraban sebutnya, ia akan memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang telah berjalan 3,5 tahun.
"Yang paling dominan usaha Bumdes meliputi usaha dagang sembako, pelayanan usaha pertanian (Saprodi) melayani 300 hektar sawah serta ketenagakerjaan dengan melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa Beraban, "jelasnya.
Mengenai investor, ia juga sempat menyinggung tentang upayanya agar investor dalam berinvestasi harus melalui kajian yang matang, sehingga nantinya bisa menyerap tenaga kerja setempat, dan dapat menggunakan hasil komoditi setempat seperti beras , sayur mayur ataupun hasil peternakan dan perikanan juga kontribusi lain seperti sumbangan pembangunan termasuk kerja sama bidang lainya untuk kemajuan desa.
Untuk bidang kesehatan, dengan memberdayakan Puskesmas sebagai leading sektor kesehatan. Lalu BPJS yang ada 2 yakni BPJS mandiri kelas 1,2,3 serta BPJS subsidi pemerintah sebagai jaminan kesehatan bagi masyarakat desa Beraban.
Ditanya untuk potensi desa lainnya Sukariana berujar bahwa dirinya telah mengembangkan kelompok nelayan yang berpusat di pantai Nyanyi, "kelompok itu sudah dibina dan dibuatkan SK, "sebutnya.
Dan juga untuk pengembangan sektor pertanian yang bersinergi dengan anjuran Bupati Tabanan untuk menyatukan Pariwisata berbasis pertanian dirinya akan mengupayakan maksimal untuk adanya jalan yang mengelilingi persawahan, yang dapat difungsikan sebagai tempat tracking yang nantinya memiliki lapak atau kios kuliner yang akan bisa mensejahterakan masyarakat sekitar khususnya para pedagang kuliner tradisional.
"Untuk tenaga ahli arsitek dan lainnya saya prioritaskan orang desa Beraban, tidak mengambil keluar desa Beraban, "pungkasnya. (Ray)