Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., Pengelola Koperasi Perempuan Ramah keluarga.
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan embrio yang banyak lahir dalam kondisi pandemi Covid-19, namun tidak banyak yang mengayomi dalam upayanya dilapangan.
Menyambangi markas besarnya, Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., selaku Ketua DPD IWAPI Bali menyebutkan bahwa peran media dalam membangun UMKM yang belum terjamah bantuan pemerintah, agar ikut muncul dalam suatu wadah, untuk bergerak bersama membangkitkan ekonomi Bali khususnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya disamping sebagai ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), adalah sebagai pengelola Koperasi perempuan ramah keluarga (KPRK), koperasi ini adalah koperasi yang mengayomi para UMKM dan juga terdapat pengusaha yang sudah mapan dalam usahanya.
"Saya inginkan KPRK ini menjadi wadah atau rumah yang nyaman bagi para UMKM. Tetapi walaupun namanya koperasi perempuan ramah keluarga, bukan hanya perempuan saja tetapi konsepnya adalah keluarga, "jelas Gung Tini semangat, Jumat (08/10/2021), di kantor IWAPI Bali.
Yang ia harapkan adalah perempuan yang dalam satu keluarga tetapi dia mampu menjadi perempuan yang mandiri. Di KPRK ini dirinya menyebutkan ada 4 unit yakni, unit dagang, unit simpan pinjam, unit jasa, dan unit diklat. "Ini konsep hulu ke hilir, kalo konsep Balinya adalah nyegara gunung. Konsep yang kompleks untuk mengawal UMKM dari awal sampai sustainable (tegak berdiri/stabil/bertahan), "terangnya.
Disana ia juga memperkenalkan sosok perempuan fashion digital design entrepreneur, Defriakirana yang juga selaku pengelola unit pendidikan dan latihan (diklat) di KPRK.
"Konsep KPRK sendiri juga selain membina juga memiliki konsep datang sehat, pulang sehat dan kantong sejahtera. Ini didapat karena KPRK selalu bergerak walau disaat pandemi tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan juga, "ungkapnya yang berpandangan bahwa UMKM adalah merupakan tiang perekonomian di masyarakat.
Ditempat yang sama Defriakirana yang dikatakan memiliki bisnis fashion digital printing dengan brand HALUan ini mengungkapkan bahwa awal dirinya usaha adalah memproduksi fashion bayi dari tahun 2014. "Kita sempat mendapatkan kehormatan untuk mendesign fashion dari bayinya Ashanty, Arsy Adara Musicia Nurhermansyah di tahun awal kita usaha, "ujar Defria yang memiliki 2 orang putri ini.
Ia ungkapkan keunikan produknya yang match (serasi) antara baju, celana dan sepatu bayi. HALUan yang tercipta juga adalah inspirasi dari matchingnya fashion bayi tadi tetapi untuk orang dewasa. "Kami malah banjir order saat awal-awal pandemi, karena sebelum ramenya masker kita sudah design masker, "terang Defria.
Lanjutnya ia juga menerangkan fashionnya yang dikolaborasikan dengan teknologi melalui sistem printing digital. Jenis kainnya juga dijelaskan bahwa itu spesial kustom, jadi jenisnya sejenis kain katun tetapi sudah dilapis dengan bahan anti air yang menghasilkan kain yang bertahan terhadap air.
Dan yang unik dari teknologi terbaru dan akan launching di bulan oktober adalah dimana baju dan jaketnya nanti bila di scan akan muncul pop up 3D, "design saya sederhana tetapi colourfull (penuh warna), dan berbau teknologi, "pungkasnya. (Ray)
......