Pelatih memberikan arahan disaksikan Bupati Klungkung dan jajarannya |
GATRADEWATA NEWS | KLUNGKUNG | Geliat persiapan kejuaraan sepak bola liga 3 atlit Klungkung yang akan dilaksanakan Oktober mendatang, terlihat latihan bersama Liga 3 amatir FSK Klungkung Zona Bali dengan liga Elit Pro Indonesia Bali United berlangsung seru walau tanpa penonton, mungkin karena terbatasi musim pandemi Covid-19 saat ini, Sabtu (18/09/2021), di lapangan PAU, Klungkung.
Nyoman Suwirta selaku Bupati Klungkung didampingi I Wayan Subamia selaku Ketua Koni Klungkung, Anak Agung Gde Bagus Mahendra Putra selaku Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Klungkung dan Komen Yudarta selaku Pembina FSK Klungkung, hadir dalam latihan sore itu.
Ditanya soal kondisi lapangan PAU yang tidak memadai dan tidak bisa masuk menjadi tuan rumah liga 3, Ia terlihat sedikit menghela nafas, " Kita di Klungkung memang belum memiliki lapangan yang representatif, ini satu-satunya lapangan (Lapangan Pau) yang layak, kita tadi sudah ngobrol dengan ketua Koni, PSSI Klungkung, jadi kita akan coba untuk benahi, saya akan lebih serius dalam penataan ini agar Klungkung punya lapangan yang representatif, "ungkap Bupati Klungkung.
Ia juga menambahkan bahwa persiapan untuk mengikuti liga ini, FSK Klungkung akan melakukan latihan rutin dan saat ini uji coba pertandingan persahabatan dengan Bali United. "Latihan ini juga didampingi pengurus cabor (cabang olahraga) dan pelatihnya dengan baik, tetapi situasi pandemi saat ini tidak bisa dilakukan secara maksimal, tetapi mudah-mudahan dengan turunnya level 3 dan akan turun lagi anak-anak bisa berlatih secara maksimal, " ujar politisi kharismatik ini.
Begitu juga hal yang sama diungkapkan oleh ketua KONI Kabupaten Klungkung, " Karena situasi pandemi kita semua sama-sama tahu bahwa semua kegiatan keolahragaan dibatasi, tetapi dengan turunnya level ini anak-anak diharapkan bisa berlatih dan menghadapi pertandingan dengan baik, "jelas Subamia.
Sementara Yudarta selaku pembina FSK (Federasi Sepak Bola Klungkung) mengatakan persiapan atlit merupakan double impact yang pertama adalah liga Indonesia dan yang kedua adalah Porprov 2022, " Kita berupaya menunjukan diri sebagai tuan rumah, tetapi ternyata kriteria sebagai tuan rumah belum memadai, "Senyumnya.
Bila jaman dulu adalah lakukan dulu baru ada hasil, sekarang kita coba akan tunjukan dulu, " ini kita akan ubah, FSK sejak dulu telah berbuat banyak bahkan menggunakan pelatih terkenal (beken) Djoko Malis dan lainnya, tetapi dengan semua itu cita-cita belum sampai, nah perubahan dari sepak bola brutal menjadi sepak bola seni, dan kita akan kombinasikan semua pemimpin kita nantinya, "seru pembina yang akrab dipanggilan Yuda ini.
Kombinasi pemimpin FSK dari Bupati, KONI Klungkung, dan lainnya merupakan arsitek dari terciptanya club bola yang lebih profesional. "Dengan mengubah brutal ke sains soccer ini, entah bisa menang atau tidak nantinya, tetapi kita sudah mengadakan perubahan ke arah akademik. Dan semoga kita bisa memiliki lapangan bola yang layak dan nantinya mampu kita tawarkan ke Nasional. Tadi kita sudah bicara ke bupati untuk bisa menambah sedikit lagi ke utara, "tekannya.
Kriteria yang representatif (layak) dijelaskannya adalah bench (kursi tim), ruang ganti, toilet, dan lintasan atlit yang nantinya anak-anak yang berminat menjadi atlit bisa melakukan jogging dan stretching nantinya. "Toilet paling penting, karena gak mungkin atlit melakukan penyiraman disembarang tempat, " candanya. (Ray)