A.A. Susruta Ngurah Putra |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini banyak membuat masyarakat khususnya kota Denpasar merasakan banyak dampaknya secara ekonomi. Memang benar bahwa sebelum PPKM pun karena pandemi covid-19 yang telah meluluh lantakan perekonomian Bali, karena Bali secara umum bergerak di sektor jasa pariwisata dan pelayanan.
Ir. A.A.Susruta Ngurah Putra yang ditemui dikediamannya, secara tidak sengaja awak media gatra dewata melihat tokoh Kota Denpasar ini lagi membagikan sembako kepada masyarakat. Memang unik karena pada awal pandemi bantuan-bantuan seperti ini lancar dimana-mana, setelah berlangsung lama, bantuan seperti ini tidak banyak terlihat, entah karena kehabisan dana untuk membantu atau kejenuhan yang luar biasa telah menyerang para dermawan, terutama di kota Denpasar.
"Ya melihat masyarakat terutama saat PPKM darurat seperti sekarang ini, saya merasa banyak yang kesulitan bekerja, kesulitan mendapatkan uang untuk makan. Saya selaku pengusaha dan juga anggota dewan, berkewajibanlah untuk membantu masyarakat yang kesulitan, walau ini tidak terlalu besar. Saya coba tetap memberikan di masing-masing banjar, masing-masing desa, "ujarnya, Sabtu (17/07/2021).
Disana ada juga terlihat ketua ranting demokrat yang menerima bantuan untuk kembali disebar ke masyarakat. "Ya kami menggunakan anggaran sendiri saat ini, "ungkapnya. Ia juga menuturkan bahwa dirinya tetap konsisten, saya harus memisahkan diri dari bisnis (usaha) dan politik. Penghasilan dari usaha tentulah untuk kepentingan sehari-hari di keluarga, tetapi penghasilan dari politik inilah saya saving (simpan) dan digunakan pasa saat-saat seperti ini, kita kembalikan kepada masyarakat, "jelas Susruta Putra.
Ia juga menjelaskan tidak harus jor-joran (berlebihan/habis-habisan) tetapi tetap konsisten dalam membantu masyarakat secara berkesinambungan, karena ungkapnya bahwa anggota Dewan itu berasal dan harus dekat dengan rakyat. "Yang sulit dalam PPKM darurat ini bukan hanya masyarakat saja, pengusaha juga kondisinya sangat sulit. Karena kewajiban pengusaha membayar karyawannya dan yang tutup juga harus membayar listrik dan perawatan lainnya, mohon untuk pemerintah melihat ini dan membantu mereka, "sebutnya.
Walaupun ia tidak memungkiri bahwa PPKM darurat ini penting dalam memutud mata rantai penyebaran covid-19 terutama varian baru yang lebih mematikan. "Dalam memutus mata rantai penyebaran ini memang membutuhkan biaya, nah inilah yang harus kita pikirkan bersama. Terutama sektor usaha yang esensial (mendasar) ini yang dipantau haruslah kerumunannya, bukan usahanya, nah contoh usaha yang non esensial yang tidak menimbulkan kerumunan mengapa harus ditutup, "ungkapnya heran.
Saat ditanyakan soal perlakuan oknum satpol pp yang melakukan kekerasan saat melakukan tugas ia juga menganjurkan sikap yang humanis dalam menjalankan tugas yang diberikan. "Apapun yang dikatakan menampar, memukul seseorang yang dilakukan oleh satpol pp yang ramai di medsos itu tidak dibenarkan dan tidak etis. Itu sudah jelas pengayom masyarakat dan didalam perda tidak ada pelanggaran itu dipukul, kalo mereka melanggar bawalah ke jalur hukum, ada proses dan prosedurnya, "sebutnya.
"Kalo mereka melawan silahkanlah diproses hukum, entah tipiring atau lainnya, "pungkasnya. (Ray)