Salah satu masyarakat ingin menggunakan meteran asli dari PDAM yang gak kunjung terealisasi |
GATRADEWATA NEWS | JEMBRANA | Berdasarkan informasi masyarakat terkait sambungan pipa air liar di PDAM Jembrana awak media langsung terjun ke lapangan menggali informasi masalah sambungan liar pipa PDAM
Salah satu warga masyarakat dari desa Pergung yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kalau dirinya sudah membayar biaya pemasangan pipa PDAM dan sudah tersambung akan tetapi tidak dipasangi water meter hingga sampai sekarang ini.
" Saya berharap agar segera dipasang water meter supaya tidak bermasalah dikemudian hari." ucapnya.
Seorang tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan Sambungan liar terjadi di daerah Mendoyo desa Pergung Pangkung Apit yang dilakukan oleh oknum petugas PDAM.
Sekarangpun sambungan lagi bermunculan di daerah Petapan Pergung dan Yeh Embang. Masalah sambungan liar itu berhubungan dengan petugas dari PDAM dimana biaya pemasangan pelanggan baru tidak disetorkan ke PDAM begitu pula tagihan pembayaran jumlah air tiap bulanya ditagih tanpa bukti pembayaran oleh oknum tersebut tetapi tidak disetor ke kantor atau masuk ke pribadi kantong sendiri karena tidak memiliki nomor pelanggan atau tidak terdaftar di kantor PDAM. " Itu jelas - jelas sangat merugikan PDAM ," jelasnya.
Sambungan liar ada yang tidak memakai meteran ada juga yang memakai meteran dibeli di toko. Banyaknya sambungan liar tidak terpantau oleh PDAM karena orang dalam sendiri diduga ikut bermain. Bila ditelusuri akan lebih banyak lagi ditemukan sambungan liar
" Selain itu juga di desa Tegal Cangkring masyarakat yang memohon sambungan pipa baru ditarik biaya melebihi ketentuan resmi dari PDAM. Sehingga biaya tarif pemasangan yang mahal melebihi tarif resmi sangat memberatkan masyarakat. Rata - rata dipungut biaya Rp. 2,5 juta per sambungan pelanggan baru ," imbuhnya. (Putu/suryadewata)