Rabu, 16 Juni 2021

Gilda, Work from Bali pemantik awal bagi pariwisata Bali

 

Gilda Sagrado, Sukseskan Work From Bali demi Bali kembali pulih

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Program pemerintah pusat yang terlihat memiliki kepedulian terhadap Bali, memiliki polemik yang unik yang menjadi perbincangan di masyarakat Bali. Work From Bali (WFB) yang merupakan program Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang nantinya kemungkinan 25% saja dari setiap kementerian yang diizinkan bekerja dari Bali, seperti yang diungkap Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu pada waktu yang lalu dalam konfrensi pers virtual.


Mendatangi kantor Bali Tourism Promotion Board atau Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali, ditemui dengan ramah oleh Gilda Sagrado selaku Humas Kesekretariatan BPPD Bali. Ia sempat bercerita tentang Bali, bahwa Bali sesungguhnya masih menerima tamu mancanegara walau jumlahnya tidak banyak, yang penerbangannya melalui Bandara Soekarno Hatta lalu ke Bali.

Menurutnya program Work From Bali (WFB) yang sempat juga kita perbincangkan, ia mengatakan bahwa, " Program ini merupakan pemantik program berikutnya yang akan dicanangkan oleh pemerintah, dan kita harus melihat secara luas bahwa tidak mungkin pemerintah membuat program secara besar-besaran. Dan saya memuji program ini karena bukan bagaimana karena ini adalah indikator awal untuk bisa membuka program kedepan, "jelasnya, Senin (14/06/2021), di Kantor BPPD, Renon, Denpasar, Bali.

Walau jelasnya lebih lanjut, mungkin banyak masyarakat yang tidak tersentuh langsung oleh program Work From Bali. Ia juga meyakini ini merupakan titik awal dari kelak event yang dapat digelar selanjutnya bila telah dibukanya pariwisata bulan juli ini. "Kita juga berharap dari awal ini, seperti kawan saya yang berkeinginan membuat event internasional, seperti gelaran ajang boxing (tinju) di Bali dan event olah raga lainnya. Nah dengan kunci awal WFB inilah selanjutnya diharapkan akan bergulir kembali, " harap Gilda.

Yang ditekankan oleh Gilda dalam pernyataannya adalah kesuksesan program WFB adalah jalan awal dan memperlihatkan bahwa Bali siap melayani dan menyambut wisatawan nusantara dan mancanegara. "Yang kita butuhkan adalah exposure atau woro - woronya agar ini dilihat bahwa Bali siap melayani dan menyambut kedatangan turis dalam negeri maupun Luar negeri, "ucapnya.

Harapan yang ia ungkapkan akan dibukanya pariwisata juga tidak lepas dari peran masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi dan dukungan terhadap program-program pemerintah lainnya kedepan. Pariwisata merupakan tulang punggung penghidupan bagi Bali, tidak seperti daerah lainnya yang memiliki industri penopang lainnya.

"Saat kita nanti kelak menerima tamu mancanegara, saya pikir tidak bisa serta merta hanya kita terima saja, tetapi kita pasti akan membuat cluster-cluster dan destinasi tujuan yang akan kita bawa ke zona-zona hijau, sehingga pemantauan terhadap mereka jadi bisa lebih mudah. Walau ini memerlukan segala lini untuk dapat mencapainya, agar tetap terjaganya kondisi keamanan bagi kesehatan masyarakat Bali maupun tamu yang berkunjung ke Bali, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...