Rabu, 16 Juni 2021

32 Asosiasi Pariwisata Forum Bali Bangkit, Kita sudah Kritis segera buka Border untuk Bali

 

Forum Bali bangkit, Gelar Doa bersama dengan 32 Asosiasi Pariwisata sebelum lakukan Deklarasi bersama

NASIB BALI TIDAK SEINDAH KONTRIBUSINYA DEKLARASI DUKUNG BALI OPEN BORDER

GATRADEWATA NEWS | BESAKIH | Bali dengan segudang prestasi, banyak predikat yang disandangnya seperti The Best Island Destination yang diraihnya berturut-turut, bahkan saat masa pandemi covid-19 masih dapat mempertahankan gelarnya The Best Island versi Traveller Choice TripAdvisor (2020). Namun nasib Bali tidak seindah kontribusinya, pandemi yang telah merenggut dan memporak porandakan tatanan kehidupan dan sendi ekonomi Bali, itu hanya dalam hitungan bulan dan seketika itu juga Bali menjadi lumpuh bahkan mati suri hingga pertumbuhan ekonomi Bali berkontraksi minus (-) 9.31% (2020).


Dr. Yoga Iswara, BBA., BBM., MM., CHA., selaku Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali, mengatakan bahwa saat ini merupakan titik momentum baginya dalam asosiasi pariwisata bersama Forum Bali Bangkit, " Kita dengan 30 stakeholder pariwisata yang bergabung, kita semua menginginkan dalam Forum Bali Bangkit untuk
Bali Open Border (Bali dibuka kembali), deklarasi ini bukan semata-mata baru tetapi melalui proses yang panjang. Gagasan ini kita ambil dari masukan bapak Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Bali (maret 2021), Juli Bali bisa dibuka, dan hal itu sudah diketahui oleh Gubernur Bali juga, "terang Yoga Iswara, Rabu (16/06/2021), di Wantilan Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali.

Ia juga menerangkan bahwa Bali sudah berusaha mengenal, beradaptasi dan berdamai dengan Covid-19. "Kita harus bisa lebih besar dari covid itu sendiri, tentu dengan pelaksanaan CHSE perlu diperketat tetapi pergerakan ekonomi mulai kita perkuat kembali, sehingga aspek kesehatan dan ekonomi bisa berjalan berdampingan, " jelasnya.

Bersamaan dengan itu Ketut Ardana selaku Ketua ASITA Bali, yang baru saja menggelar kegiatan berskala dunia BBTF juga berpendapat yang sama, " Deklarasi Moral melalui Forum Bali Bangkit, kegiatan seperti inilah yang kita tunggu-tunggu. Kita sudah cukup tua untuk menjadi destinasi pariwisata dunia, artinya bahwa untuk melayani wisatawan dari manapun kita siap, walau dalam kondisi pandemi kita berbicara CHSE kita siap, baik hotel, transportasinya, biro perjalanannya, guidenya (pramuwisata), dan destinasinya. Memang hal ini memerlukan keberanian untuk melakukan aksi seperti sekarang ini, mendeklarasikan Open Border untuk Bali, "terang Ardana yang memiliki 400 perusahaan yang bergabung dalam ASITA.

Ia juga menambahkan bahwa paket destinasi sebelum dan sesudah pandemi tentu berbeda. Ditanya soal program baru yang ia adakan baru-baru ini Bali & Beyond Travel Fair (BBTF), " BBTF 2021 yang baru kita lakukan ini merupakan acara BBTF yang tersulit yang kita adakan, kondisi pandemi saat ini sangat sulit mendapatkan support dari manapun. Tentu Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif yang selalu mendampingi kami, tetapi dari pihak exhibitor (eksponen) atau seller di event ini, mereka penuh dengan keraguan. Kondisi ini karena mereka menanyakan bahwa apakah Bali akan dibuka, tapi bersyukur yang mengikuti acara itu ada 57 partisipan yang online dan 145 offline, dari 14 provinsi, 192 buyer internasional dan domestik, "jelasnya.

Begitu juga Dr. Gusti Kade Sutawa selaku POKLIPAR & Ketua AMPB (Aliasi Masyarakat Pariwisata Bali) yang ditemui saat acara deklarasi tersebut, " Kami dengan 30 ketua asosiasilannya menyatukan satu persepsi dan visi untuk mendukung pemerintah, bagaimana Bali dapat membuka Bordernya di bulan Juli seduai permintaan Gubernur ke Presiden. Kita semua sudah benar-benar sekarat, hotel-hotel banyak yang tutup, pegawai banyak yang dirumahkan, ekonomi minus, kita sangat berat sekali, dan tidak mungkin kita menunggu lebih dari bulan juli. Ibarat ini sudah titik terakhir untuk bertahan, kalo ini diperpanjang saya khawatir ini akan parah lagi nantinya. Parameter kita akan buka adalah Covid-19 sudah melandai di Bali dulu 3 digit sekarang sudah 2 digit, bahkan di Karangasem sudah tidak ada Zona merah, "tegasnya. 

Bali sebelum pandemi menjadi lokomotif Pariwisata Pariwisata Nasional dengan kontribusinya terhadap devisa pada Tahun 2019 mencapai 75 T dari total 270 T pencapaian nasional, angka tersebut hampir 30% dukungan Bali untuk Nasional. Tetapi secercah harapan muncul ketika Presiden Jokowi meninjau kegiatan vaksinasi untuk pelaku pariwisata di Bali (16/03/2021) dan memberikan gagasan serta harapan agar border Bali bisa dibuka kembali Juni atau Juli 2021.

Klik untuk zoom

Acara Symposium Bali Open Border yang diikuti oleh 32 Asosiasi Pariwisata (Forum Bali Bangkit) adalah GIPI, PHRI, ASITA, IHGMA, HILLSI, AMPB, BHA, BVA, FORKOMDEWI, PAIKETAN KRAMA BALI, BASCOMM, SUKSMA BALI, HFLA, GEMA PERDAMAIAN, HPI, HIPMI, IFBEC, BALI MICE FORUM, BSWA, ASPERDA, BPPD BADUNG, HRA BALI, NCPI BALI, BWA, UHA, ICA BALI, IHKA, MASATA BALI, BCC, ISA BALI, dan AHLEI COMMUNITY. (Ray)

.........


☆ Verified

☆ Certified

☆ Vaccinated

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...