Yusdi Diaz, Tokoh Masyarakat (Ketua IKB Flobamora) |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Yusdi Diaz yang merupakan tokoh masyarakat terutama di kalangan keluarga besar paguyuban warga perantau NTT angkat bicara soal akan dibukanya pariwisata di Bali, yang telah lama tutup karena pandemi covid-19. Yusdi Diaz yang juga merupakan ketua Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali periode 2020-2023.
Diterima di tempat kerjanya walau dalam kondisi sibuk ia tetap menyapa dengan ramah, saat itu awak media Gatra Dewata disuguhi bubur ikan khas Depot abang jago yang cukup lezat. Sambil menikmati bubur ia menuturkan bahwa semangat merupakan obat yang tepat untuk menyongsong masa depan Bali terutama di Bidang Pariwisata, "Pandemi Covid-19 pasti berlalu, kita kerjakan apa yang kita bisa kerjakan, kita persiapkan apa yang bisa kita persiapkan sekarang, dengan harapan roda ekonomi bisa segera bergerak kembali, "tuturnya, Jumat (21/05/2021), di Denpasar.
Dalam pandangannya bahwa ada wacana untuk pariwisata dibuka dalam waktu dekat ini, haruslah disambut dengan gembira. Tetapi dengan itu semua ia menambahkan bahwa harus tetap mendukung penuh protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, agar penyebaran covid-19 tidak menyebar kembali menjadi lebih luas, dan bila sudah ditangani dengan baik dalam protokol kesehatan niscaya akan dibukanya pariwisata Bali tentu juga harapannya yang sama dengan negara-negara lainnya.
Ditanya soal apa yang sudah dilakukan oleh anggota perkumpulan yang dibinanya, ia menuturkan bahwa penguatan dari dalam diri juga penting, "ya saya menghimbau buat mereka agar menerima kondisi yang ada saat ini dengan lapang dada, saling memberikan semangat dan menguatkan antar sesama, ini akan berakhir. Ini bukan hanya di Bali saja tetapi di seluruh dunia, dan ini semua berkaitan, "himbaunya.
Ia juga berpesan agar mengembangkan usaha-usaha yang ada saat ini untuk bertahan hidup, berhemat dan bijak menggunakan cadangan yang kita miliki, "maanfaatkanlah lahan-lahan tidur walau sedikit itu pasti berguna, bentuklah koperasi - koperasi atau kerjasama antar kita, paling tidak ada beras dirumah. Keluarga perantau masih punya kebun, manfaatkan itu, "terangnya.
Ia juga saat itu menyarankan kepada pihak-pihak terutama di pemerintahan yang suka jalan berombongan sebaiknya menyontoh Gubernur Bali yang hanya bekerja tanpa pencitraan dan tidak beramai-ramai. "Untuk pejabat yang masih suka pencitraan janganlah beramai-ramai, disamping memboroskan biaya juga akan dapat menyebabkan kluster baru nantinya. Bekerja saja jangan pencitraan di media sosial saja, dan gunakan masker saat berfoto bersama karena itu merupakan contoh bagi masyarakat lainnya, "pungkas Yusdi Diaz. (Ray)