I Gusti Ngurah Agus Supriadi. SH., Sekretaris Komisi I, DPRD Kabupaten Gianyar |
GATRADEWATA NEWS | GIANYAR | Dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Agus Supriadi. SH., yang merupakan sekretaris di komisi I, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gianyar ikut angkat bicara soal dibentuknya Perusahaan Daerah (PD) Parkir guna meningkatkan pendapatan bagi kabupaten Gianyar.
Demi kemajuan kabupaten Gianyar, "Saya selaku pimpinan dari rekan saya I Nyoman Kandel S.H., yang mengangkat tentang penataan pendapatan parkir saya sangat setuju sekali dengan ide tersebut. Untuk kedepannya untuk meningkatkan PAD itu kami akan segera memberitahukan ketua Komisi I dengan inisiatif bersama, "terang Gusti Ngurah Agus yang berasal dari fraksi Indonesia Raya (Koalisi PKPI - Gerindra).
Kondisi pembentukan ini menurutnya juga baik bagi lapangan pekerjaan buat masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan yang mumpuni, ia mengatakan bahwa kelak itu terbentuk akan dapat memberikan kesempatan bagi putra putri Gianyar yang tidak sekolah tinggi, untuk pekerjaan juru parkir nantinya.
"Bila ini dapat dikelola dengan baik, saya yakin dapat meningkatkan pendapatan bagi kabuaten Gianyar kedepan. Nanti kita akan melaksanakan pembicaraan lebih lanjut untuk melaksanakan study banding ke kota Denpasar, bagaimana cara Kota Denpasar mengelolanya, "ujar Gusti.
Ia menambahkan dari perjuangkan ini diharapkan Gianyar dapat posisi kedua setelah Kota Denpasar yang dapat mengelola lahan - lahan parkirnya. Sistem yang ia amati di tempat lainnya adalah menggunakan sistem kontrak, jadi berapa mereka berani mengontrak dia akan menyetor kontraknyabtersebut kepada si pengontrak, "Ini bisa lahan dari desa adat, atau lembaga lainnya yang terkait didalamnya, "jelas Gusti Ngurah, di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, Selasa (04/05/2021).
Ditanya soal digitalisasi untuk pengelolaan lahan parkir, Gusti Ngurah Agus mengatakan bahwa kendalanya pada edukasi terhadap masyarakat saja, terutama di pedesaan. Ia menambahkan juga bahwa perlunya pengenalan terlebih dahulu untuk penggunaan alat-alat bahkan aplikasi dari sistem digitalisasi tersebut. "Intinya saya setuju, cuma ini semua harus perlu proses pengenalan. Saya khawatirnya memberikan sesuatu yang belum mereka pahami itu akan sulit, "pungkasnya. (Ray)