I Made Mudarta, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali |
GATRADEWATA NEWS|DENPASAR| Pergerakan bursa calon Presiden (Capres) yang diusung berbagai partai politik sudah banyak diperbincangan di masyarakat maupun media sosial. Bila dilihat dari calon-calon yang beredar mungkin bisa dibilang Demokrat yang memiliki calon milenial atau calon muda yang kharismatik. Polemik yang sempat dialami partai Demokrat, pastilah membuat Partai yang dipimpin kaum muda ini lebih tangguh. Sikap-sikap politik yang diambilnya pun cukup moderat dan berwibawa.
I Made Mudarta yang merupakan ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, saat ditemui di kantor Partai Demokrat Bali memberikan komentar tentang bursa calon presiden yang lagi ramai di masyarakat dan media sosial ini. Mudarta mengatakan bahwa saat ini baginya kepemimpinan yang sekarang sudah dirasa cukup mengemban mandat dari masyarakat, "tapi masyarakat suka mendiskusikan kepemimpinan periode kedepannya. Kepemimpinan tahun 2024 dan 2029 ini sangat penting, dan merupakan pemimpin yang bisa mengantarkan Indonesia pada periode Indonesia emas tahun 2045, dimana Indonesia genap 100 tahun, "jelas Mudarta.
Pemimpin untuk mengisi tahun berikutnya dikatakannya harus dipikirkan dengan matang. Bagi internal partai Demokrat dari aspirasi kader, simpatisan, pengurus yang diterangkannya sudah memiliki dukungannya sendiri. "Dukungan kami adalah kepada AHY, mas Agus Harimurti Yudhoyono dan bisa ikut berkompetisi dalam pilpres tahun 2024. Tahun itu genap usia AHY 45 tahun, karena beliau berulang tahun di bulan agustus nanti, "ungkap Made Mudarta, Jumat (28/05/2021), di Kantor Partai Demokrat Provinsi Bali.
Presiden yang nanti dipilih adalah presiden yang ke 8, baginya itu merupakan konsep Bali yang berdasarkan Asta Brata (8 sifat karakter pemimpin), "8 sifat itulah yang diharapkan dapat memimpin Indonesia. Kalo hari ini pemimpin kita pak Jokowi, dengan stigma beliau merakyat dan sebagainya, beliau adalah presiden yang ke 7. Presiden kedepan harus memiliki kapasitas menjawab tantangan, pemimpin Indonesia bukan hanya dapat memimpin di Indonesia tetapi harus mampu berpengaruh di level Internasional, "terangnya.
Ia berharap kaum muda dapat memimpin Indonesia kedepannya. Pemimpin itu diharapkannya pemimpin yang menonjol di wilayah Asia, "Saat ini belum ada, dan diharapkan kedepannya kaum muda dapat memimpin Indonesia, Jadi pemimpin nasional berkelas dunia, " tekannya.
Ditanya soal siapa sosok pemimpin yang memiliki karakter asta brata itu, "ya kita melihat itu pada diri AHY, kebetulan lahir di bulan 8, pemilihan presiden ke 8 dan juga tahun lahirnya 1978, ini adalah momentum yang bagus ya bila dilihat dari astronomi langit Bali, "ucapnya.
Bila melihat dari sejarah yang ada, anak muda merupakan motor penggerak yang terdepan, seperti sumpah pemuda sampai gerakan reformasi pemuda. Tetapi baginya generasi muda saat ini banyak mendapatkan stigma tidak mampu, kurang pengalaman, kurang matang, dan seterusnya. "Berikanlah kesempatan kepada kaum muda untuk dapat dipilih kedepan, karena pemilihnya juga lebih banyak dari kaum muda dan ini bisa menjadi pembela kepentingan anak muda juga kedepannya, "sebut Mudarta yang banyak memiliki pemikiran untuk kemajuan Bali, yang sempat diintipkan kepada kami.
"Bila pemimpin dikatakan harus jadi walikota dulu, jadi gubernur dulu ini sama dengan mengecilkan peran anak muda kita sendiri. Latar belakang seseorang tidaklah sama, dulu jaman SBY kan tidak pernah jadi walikota atau gubernur dulu, begitu juga bu mega, begitu juga habibie. Jalan menjadi pemimpin tentu berbeda - beda tergantung wahyu langit, langit berkehendak, rakyat memilih disanalah muncul sosok pemimpin, "serunya.
Ditanyakan soal program untuk Bali Mudarta menjawab, "AHY tidak bisa dipisahkan dengan SBY, buah mangga tak jauh jatuh dari pohonnya. SBY saat memimpin 10 tahun begitu cintanya pada Bali, ada Tol Bali Mandara, Rumah Sakit Bali mandara, SMA Bali mandara, Airport Mini terbaik di Asia, 10 tahun Pesta Kesenian Bali hadir tidak pernah di wakili, Darma sakti Nyepi 10 kali datang tak pernah diwakili, itulah bentuk sayangnya pak SBY kepada Bali, itu tidak akan berbeda dengan AHY, "jelasnya. (Ray)