IGK Kresna Budi yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali fraksi Golkar |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Saat Pandemi covid-19 yang sudah melanda Bali terutama pada sektor Pariwisata membuat pemerintah konsen terhadap masalah yang timbul di Bali. Dalam rangka mengembalikan kejayaan pariwisata Bali diperlukan langkah dan sikap bijaksana. Pemerintah pusat sudah banyak berbuat juga untuk Bali dan direncananya seperti dituturkan IGK Kresna Budi yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali fraksi Golkar ini.
"Bulan Juli nanti rencananya atau wacananya akan di buka pariwisata Bali oleh pemerintah Bali, mudah-mudahan terlaksana dengan Bali. Saya berharap pemerintah juga menggelontorkan dananya untuk sektor-sektor pertanian dan perikanan yang menjadi sumber pendapatan dari masyarakat Bali, "terang Kresna Budi yang juga sempat menyebutkan agar biro aset dapat memproses lebih cepat aset-aset yang diperbantukan untuk menggerakan ekonomi bagi masyarakat Bali, Selasa (25/05/2021).
Bantuan sosial yang diperbanyak oleh pemerintah pusat seperti BLT, BPUM, CSR yang dapat dibawa dari pusat langsung kepada masyarakat Bali. "Urusan perut menjadi masalah yang utama di masyarakat saat ini, jadi bantuan langsung yang diberikan kepada masyarakat Bali sangat membantu dan saya berterima kasih terhadap hal itu. Program-program yang akan laksanakan mungkin akan lebih kepada program yang pro rakyat, "tegasnya.
Ditanya perijinan untuk usaha kecil menengah (UMKM) ia menjelaskan bahwa, "perijinan saat ini sudah dipermudah, dan ijinnya langsung dari pusat. Hambatan di daerah sudah tidak ada lagi, mudah-mudahan terobosan ini yang dilakukan oleh presiden Jokowi bisa berhasil, kita akan dukung terus itu, "ujarnya.
Saat awak media menanyakan kondisi Bali saat ini IGK Kresna Budi, "rasa bersaudara, rasa beragama adalah milik kita bersama. Hindari rasa permusuhan yang menyebabkan kita terpecah - belah, mudah-mudahan dalam masa ini untuk intropeksi untuk kita semua, kebhinekaan itu indah, "terangnya.
Tetapi ia juga menuturkan yang membuatnya marah adalah saat aliran kepercayaan Sampradaya membelotkan bahwa dirinya bermain playing victim, "kita semua tahu bahwa mereka telah mengganggu kepercayaan dan budaya Bali, mereka ingin merubah yang sudah ada baik. Sekarang saya dengar bahwa Bali dikatakan menzolimi, itu tidak benar, "ketusnya. (Ray)