I Gusti Bagus Alit Putra, S.H., S.Sos., M.Si., Ketua PMI Provinsi Bali |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Palang merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali yang dikomandoi oleh Brigadir Jenderal TNI (Purn.) I Gusti Bagus Alit Putra, S.H., S.Sos., M.Si., yang ditemui di kediamannya, menuturkan kondisi sumbangan donor darah dari masyarakat berkurang drastis. Ia menyadari bahwa kondisi masyarakat saat pandemi covid -19 membuat masyarakat enggan untuk ke rumah sakit dan berkumpul bahkan keluar rumah untuk keperluan yang kurnag penting baginya.
PMI yang diuangkapkannya selalu siap dalam pelayanan kesehatan, pelayanan terhadap bencana alam dan lain sebagainya, ia menuturkan bahwa pelatihan - pelatihan dalam mempersiapkan diri selalu dilakukan, "baik itu PMR (Palang merah remaja) PRM (Palang Merah Mahasiswa), dan relawan lainnya dari masyarakat, kita selalu ikut aktif dalam edukasi dalam kesehatan masyarakat, seperti prokes (protokol kesehatan) yang cukup ketat, dan kesiapan darah. Kita memerlukan terus menerus darah yang intensif tetap dari masyarakat, " terang sabuk hitam judo ini.
Kita harapkan dalam satu tahun ini adalah 45.000 kantong darah, dalam keterangannya saat pandemi covid-19 menurun drastis. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada kodam dan jajarannya, relawan, komunitas dan para masyarakat yang telah menyumbangkan darahnya melalui PMI. "Peranan media untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya donor darah sangat diperlukan, ini dapat menggugah masyarakat dalam 3 bulan sekali kalo mereka sehat diharapkan untuk mendonorkan darahnya, secara bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan, setetes darah akan memberikan kehidupan, "terang Alit Putra.
Saat ini donor darah yang paling terbaik dalam membantu pasien covid-19 disebutkannya adalah donor darah konvalesen. Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona.
"Memang itu agak langka, dan kita kesulitan tetapi kodam sudah membantu masalah tersebut dalam usahanya donor darah plasma Konvalesen, yang sangat diperlukan bagi yang terpapar covid - 19, " jelasnya dan juga menghimbau rumah sakit dalam menghimpun dan menghimbau masyarakat untuk memberikan sosialisasi donor plasma konvalesen.
Ia juga menjelaskan bahwa biaya yang masih terbilang tidak cukup yang dianggarkan pemerintah kepada PMI membuat dirinya tidak berputus asa, " kita membutuhkan 420 ribu rupiah dari beli kantong darah, prosesing obatnya sampai bisa digunakan, sedangkan penganggarannya 360 ribu rupiah perkantong darah. Disini kita tak boleh mogok, kita galang donatur untuk kemanusiaan, "jelasnya.
Ia juga bercerita bagi orang yang sudah 100 kali mendonorkan darahnya akan mendapatkan pin emas, "iya pin emas dari kami, beneran dari emas 22 karat (10 gram). Bagi yang 25 kali diberi penghargaan dari gubernur, yang 50 kali sebelum covid-19 kita boyong ke istana untuk mendapatkan penghargaan, "tuturnya yang menyebutkan juga kebutuhan ambulan di Bali agar ideal dalam melayani masyarakat minimal 25 mobil ambulan untuk seluruh kabupaten kota di Bali. (Ray)