Kamis, 01 April 2021

Perbekel Sembung Ketut Sukerta, Budidayakan Tanaman Sorgum

 

I Ketut Sukerta, Perbekel desa Sembung


GATRADEWATA NEWS | BADUNG | I Ketut Sukerta selaku Perbekel Desa Sembung dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus ekonomi masyarakatnya, memanfaatkan lahan-lahan kering desa Sembung untuk membudidayakan tanaman sorgum.

Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Ia melihat tanaman sorgum dapat memberikan manfaat secara finansial nilai ekonomi menambah penghasilan masyarakat terutama desa Sembung.



"Kami berharap desa Sembung dapat memanfaatkan lahan kering mereka untuk ikut menanam tanaman sorgum ini, "jelas Sukerta di ruang kerjanya, Rabu (31/03/2021).

Ia menambahkan bahwa beberapa warga sudah ada yang menanam sorgum. Yang lahannya berada berdekatan dengan desa Sembung, dan ini sudah berjalan 2 bulan, yang nantinya dalam penyuluhan sudah akan ada koordinasi pengembangan tanaman sorgum di desa Sembung. Panen untuk tanaman sorgum itu memerlukan waktu 4 bulan, dan tanaman ini dapat hidup di lahan yang tidak banyak air alias kering. "Melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), karena pariwisata sepi mengisi kekosongan aktivitas telah dibentuk kelompk budidaya sorgum dengan nama DEWATA SORGUM, yang legalitasnya masih dalam proses pengurusan, " jelas Sukerta.

Sukerta juga mengatakan bahwa untuk hasil panen serta pemasarannya sudah ada, masyarakat masih kadabg-kadang takut soal pemasaran karena setelah panen hasilnya akan dijual kemana? "Masyarakat tidak harus khawatir dimana akan menjual hasil panennya, itu sudah ada yang akan membelinya. Saya berharap petanj yang memiliki lahan kering dan kurang produktif bisa beralih menanam tanaman ini, karena Sorgum memiliki masa depan yang cukup cerah, "jelas perbekel Sembung.

Selain tanaman Sorgum desa Sembung juga akan memanfaatkan lahan untuk tanaman jahe merah, "memang kadang kendala petani penggarap itu kebutuhan hariannya, jadi mereka lebih suka menanam bunga pacah, ketela pohon dan cabe. Ya sekarang cabe agak kecil-kecil tumbuhnya mungkin itu dikarenakan virus atau jamur, "pungkasnya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...