Kamis, 01 April 2021

Perbekel Kuwum, IB Tirtayasa ingin kembangkan wisata Kampung Madu

 

Perbekel desa Kuwum, Ida Bagus Tirtayasa

GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Siapa yang gak tergiur dengan madu? Madu yang itu sama yang ini memang kadang membuat air liur menetes, begitu melihat ingin cepat mencicipinya, begitulah desa Kuwum yang berada di kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Desa ini akan dijadikan pilot project untuk wisata kampung madu, dimana desa ini yang salah satu wilayah banjar Balangan banyak rumah yang halamannya digunakan untuk budidaya madu kele-kele.

Spesies lebah madu termasuk jenis Trigona (lebah kele) merupakan penghasil madu yang lagi menjadi primadona di pasaran Nasional. Dengan potensi pasar nasional cukup tinggi inilah akan mampu mendongkrak ekonomi dan menjadi alternatif peningkatan ekonomi wilayah desa Kuwum ini.

Ida Bagus Tirtayasa selaku perbekel desa Kuwum ini sadar, bahwa tak banyak yang bisa dilakukan oleh desa saat pandemi masih melanda negeri. "Kita masih tetap akan kembangkan UMKM yang sudah ada seperti bumbu rujak, susu kedelai, camilan serta jamu, ini akan tetap dimaksimalkan untuk masa pandemi seperti sekarang ini, "jelas Tirtayasa, diruang kerjanya, Rabu (31/03/2021).

Ia menambahkan bahwa ada keinginan dari banyak pihak dan juga dirinya untuk membangun kawasan kampung madu, dimana kampung ini akan menjadi pusat wisatawan untuk dapat belajar, melihat langsung serta berdarmawisata ke tempat budidaya Madu kele-kele. Kegiatan budidaya madu ini dikelola melalui kelompok dengan label nama 'Sari Madu Sedana Balangan'.


Nyoman Ariani pengelola budidaya madu kele-kele

Ia menjelaskan bahwa kelompok ini dibentuk untuk mengedukasi masyarakat serta tamu yang datang untuk melihat langsung proses budidaya madu kele-kele ini. "Kita berharap kedepannya tidak hanya madu saja, cabai juga merupakan komoditi yang baik, karena kita ada 4 banjar dinas dan 2 banjar adat. Kita rencana juga ingin membangun seperti arahan bapak bupati, bahwa akan membangun rest area di wilayah Banjar Nyelati, "jelasnya.

Namun impian desa Kuwum untuk memiliki rest area ini harus tertunda dulu, karena biaya yang akan digunakan untuk itu masih belum bisa terlaksana dengan baik lantaran pandemi yang belum reda ini. Di samping itu di wilayah banjar Nyelati juga ada potensi wisata desa berbasis alam, juga religius karena ada pancoran dedari yang sering digunakan tempat 'melukat' (menyucikan diri), "untuk pancoran dedari ini dulu rencananya difasilitasi oleh dinas pariwisata namun kondisi pandemi seperti ini menjadi tertunda, "jelasnya.


Setelah pulang dari kantor Perbekel kuwum tidak lupa untuk singgah ke wilayah banjar Balangan tempat dimana lebah-lebah kele ini bersarang, kita berkunjung ditempat D' Cupliz bee farm. Kita di sambut ramah oleh Nyoman Ariani yang mengaku sudah menekuni budidaya lebah ini selama 5 tahun.

"Sudah banyak yang kesini, dari kapolres Badung, Ajik kresna sampai artis Bali puja Astawa ikut mengangkat citra Balangan sebagai tempat wisata budidaya lebah kele ini. Terutama Ajik kresna yang sangat membantu kami disini, " ujar Ariani tanpa menyebutkan secara spesifik bantuan apa yang ajik kresna lakukan.


Taman bunga yang dipersiapkan untuk lebah kele

Ia menjelaskan bahwa untuk membuat log (sarang lebah kele) ini memerlukan biaya yang cukup banyak untuk satu koloni. "Hasil madunya tidak bisa diprediksi 2 sampai 3 bulan biasanya panen dengan hasil sekitar 500ml. Beda kele dengan lebah yang lain adalah bila dibiarkan madu ini akan semakin banyak, tidak seperti lebah lain yang habis termakan oleh lebah baru, "jelasnya.

Saat ditanya kendalanya adalah permodalan, tidak hanya log untuk sarang lebah tersebut, tetapi bibit lebah yang cukup mahal serta tanaman bunga yang harus juga disediakan untuk lebah dapat menarik nektar dari bunga-bunga ditaman yang sengaja ditanam disekitarnya dengan suasana alami.

"Lebah ini dapat memecah koloninya sendiri dengan membentuk ratu baru bagi kelangsungan hidup lebah kele ini. Jenis tanaman sentos temon, air mata pengantin, jarak batavia, kelapa, jaka bunga pacar, singkong dan lainnya untuk suplai dari nektar yang akan diambil oleh lebah tersebut, "jelas Ariani yang juga menyediakan keripik singkong dan tape sebagai industri rumah tangga selain madu kele. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...