Jumat, 16 April 2021

'Lengeh'! Desak Dharmawati hina Hindu, Semeton Keris turun laporkan

Yayasan kesatria keris Bali turun laporkan dugaan penistaan agama Hindu Bali ke Polda Bali

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Belum reda penistaan tentang budaya dan agama Hindu di Bali, adalagi seorang yang mengatakan dirinya cerdas (dalam youtubenya menit ke 13.05) yang mendapatkan karunia atau hidayah untuk memeluk agama tertentu, ini adalah pengalaman pribadi yang sejatinya tidak perlu dibanggakan berlebihan bila melihat dari ajaran Hindu yang memahami arti swadharma hidup.

Banyak mualaf yang sudah hijrah tetapi bukan lebih menundukan diri kepada Tuhan dari agama yang dianutnya, malah mengabarkan hal-hal yang buruk dari pengalamannya beragama yang sebelumnya, ini sangatlah konyol. Karena semua itu adalah pengalaman pribadi bukan mewakili keagungan agama yang ditinggalkan atau menambah keagungan agama yang dianutnya sekarang.

Melihat penghinaan yang dilakukan oleh Desak Made Dharmawati yang di edarkan oleh channel youtube Kekawa Embong - Sumber Istiqomah TV (klik), membuat I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima) tidak terima, dalam channel youtubenya ia akan memastu (pastu - kutuk) kepada Desak Made Dharmawati yang telah menghina dan melecehkan dewa-dewi serta kepercayaan dirinya serta masyarakat Bali pada umumnya. "Perempuan itu sudah menyebut Bali pulau setan, pulau yang banyak setannya, dan ia juga menyebut takut akan reinkarnasi? Sedangkan reinkarnasi adalah jawaban yang pasti untuk perbedaan setiap nasib orang lahir didunia ini, "ujarnya dalam kanal youtubenya (klik) 

Pengalaman ketakutan yang diceritakan oleh Desak Made Dharwati mungkin merupakan pengalamannya yang tidak didasari oleh pengetahuan yang baik dalam mempelajari Hindu Bali, karena Hindu merupakan ajaran yang sangat luas dan Hindu Bali bukan saja teorikal tetapi masuk didalam sanubari spiritualitas bagi penganutnya, maka dari itu bagi yang tidak kuat atau teguh dalam menjalaninya, dalam goncangan jiwanya dan tidak memahami maksud dari kondisinya tersebut memang sebaiknya menepi sementara di luar agama Hindu Bali, karena mencari Tuhan bukan hanya keadaan level damai terus mati, tapi menemukan puzzle-puzzle (rangkaian) hidup yang kadang jatuh bangun dalam tempaan menemukan mutiara dalam diri.

Karakter sosok patung atau yang disucikan oleh umat Hindu Bali yang seram-seram itu merupakan pengejawantahan atau wujud dari sifat bhatara-bhatari atau mewakili sifat-sifat Tuhan yang memiliki kekuatan maha dahsyat dan sakti mandraguna, dengan sifat alam atau kekuatan maha sakti itulah disimbolkan wujud yang menakutkan, karena bagaimana mewujudkan sifat maha agung Tuhan tersebut bila tidak seram dalam wujud materi? Ilmu ilahiah campuran masyarakat Bali dan jawa pada masa lampaulah yang merangkai itu sebagai simbol adat dan budaya masyarakat Bali.

Sebagai contoh coba saja datang ke laut yang dalam atau berdiri saat topan badai dan lain sebagainya, kekuatan-kekuatan yang tidak terlihat itulah diwujudkan dalam wujud yang menyeramkan. (Karena power atau kekuatan itu memang seram). Dan lagi dikatakan Desak ini juga tentang penyembahan pohon besar yang dililitkan kain, bila lebih bijak melihat diri, itu bagian dari konservasi alam melindungi pohon-pohon besar penyangga kehidupan, menampung air yang merupakan hadiah terbesar dari Tuhan yang Maha Kuasa bagi manusia yang dipahami oleh nenek moyang kita.

Semua unsur yang mencintai agama Hindu harus selalu menjelaskan dan bergerak mengabarkan arti-arti yang sebenarnya dengan teduh dan bijak, karena agar tidak pengetahuan secuil yang dimiliki seseorang bisa merusak kerukunan dan keluhuran ajaran Hindu Bali serta budayanya yang telah berjasa menghasilkan 120 T penyumbang APBN bagi negara Indonesia yang kita cintai ini, Rahayu. (Ray)

.....



Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...