Cokorde Gede Anom Wiratmaja, S.pd., M.pd, Ditemui di ruang kerjanya. |
GATRADEWATA NEWS| DENPASAR | Surat Keputusan (SK) Gubernur Bali per 1 Maret 2021, memutuskan bahwa Cokorde Gede Anom Wiratmaja, S.pd., M.pd, sebagai Kepala SMA 7 Denpasar. Kepala Sekolah yang baru 16 hari menjalankan kepemimpinan SMA Negeri 7 Denpasar, di Jalan Kamboja no 9 Kota Denpasar menggantikan Dra. Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, M.Sos yamg kini menjadi kepala sekolah SMAN 5 Denpasar.
Ditemui di kantor Kepala Sekolah, Cok. Anom menerangkan bahwa dirinya melanjutkan program yang sudah disusun oleh kepala sekolah sebelumnya. "Saya baru 16 hari, jadi saya hanya melanjutkan program dari kepala sekolah sebelumnya,"terang Cok. Anom kepada awak media di ruang kerjanya.
Terkait ujian sekolah yang lagi berlangsung saat itu, ia menjelaskan bahwa sekolah sudah memprogram untuk ujiannya mengujikan 15 mata pelajaran. Setiap harinya ada 2 mata pelajaran yang diujikan dan pada hari terakhir 1 mata pelajaran saja. "Ujian ini berlangsung dari tanggal 17 maret sampai 26 maret 2021, terkait ujian sekolah saat pandemi, pelaksanaannya dilakukan secara daring yang di koordinir oleh waka kurikulum (Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum),"terang Cok Anom, Rabu (17/03/2021).
Ia juga menerangkan bahwa waka kurikulum telah mengatur setiap guru mata pelajaran dengan membuat soal sejenis, "Guru Mapa (mata pelajaran) membuat soal sejenis yang akan di ujikan, kemudian dimasukan menggunakan program google form, "jelasnya.
Anak-anak Siswa SMAN 7 Denpasar yang melaksanakan ujian sekolah, dengan jadwal pukul 07.25 pagi sebelum test para siswa harus melaksanakan absensi , lalu 07.30 mulai mengerjakan soal. "Kita susun jadwal tersebut sudah kita sesuaikan dengan petunjuk dari kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi, "ujar Cok. Anom menegaskan.
Ia juga menambahkan bahwa proses daring selama dirinya menjabat, terpantau sudah berjalan baik. Memang pasti ada saja dari sebagian kecil siswa sendiri terkendala, "Memang masih ada beberapa orang siswa yang secara kehadiran terpantau kurang, jadi kita bersama pengawas sekolah, teman-teman siswa tersebut dan wali kelas melakukan pendekatan dengan mencari solusi bersama-sama dalam mengatasi anak-anak seperti ini, "jelasnya yang mengatakan juga telah membagikan paket kuota kepada para siswa untuk dapat menggunakan zoom meeting dan aplikasi lainnya yang mana sudah disepakati lebih dulu dengan guru pengajar.
Dan untuk masalah ujian bagi yang tidak dapat mengikuti karena sakit atau lain sebagainya, para siswa masih dapat mengikuti ujian susulan dari tanggal 29 maret sampai 31 maret, karena tanggal 1 April merupakan batas akhir dari penyerahan ujian yang telah dilangsungkan.
"Saat ini para siswa lagi mengikuti ujian, dan pantauan dari dari para staff panitia dan IT tidak ada kendala. Test hari pertama telah berakhir dan anak-anak sudah mengerjakan ujian dengan baik, "pungkas dirinya. (Ray)