I Made Mudarta (Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali) |
GATRADEWATA NEWS| DENPASAR | Surat dukungan yang ditunjukan oleh I Made Mudarta selaku Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, dalam rangka dukungan terhadap kepemimpinan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) adalah menunjukan masih setianya kader Demokrat untuk tetap berjuang bersama putra pertama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Mudarta yang ditemui di kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Bali berujar bahwa KLB (Kongres Luar Biasa) yang dilakukan oleh kelompok Moeldoko di Deli Serdang, Sumatera utara (05/02/2021) lalu adalah kebohongan besar alias abal-abal. Dan isu kudeta di internal Partai Demokrat ini tidak memberikan pengaruh psikologis yang besar kepada pengurus di Provinsi Bali, walau desir angin rupiah sebagai imbalannya tercium sampai ke Bali.
"Demokrat Bali tetap bersama AHY dan SBY, kami siap 'puputan'(istilah perang sampai habis-habisan_red) menjaga kehormatan wibawa solidaritas partai demokrat,"ujar Mudarta, Sabtu (06/03/2021).
Ia juga menjelaskan bahwa 34 ketua DPD dan 514 Ketua DPC seluruh Indonesia, termasuk Bali, telah mengeluarkan surat pernyataan yang menunjukan masih setia, solid dan loyalnya kepada Ketua Umum AHY. Dalam isi surat tersebut, dikatakan mereka telah menyelenggarakan kongres kelima pada 15 Maret 2020, yang menyatakan AHY terpilih secara aklamasi untuk menggantikan SBY.
"Seluruh kader bertekad melawan seluruh upaya pengkhianatan, makar dan gerakan inkonstitusional lain yang telah mencederai AD/ART dan kode etik Partai Demokrat, "tegas Mudarta.
Ia juga menambahkan bahwa Partai Demokrat adalah kendaraan yang sexy untuk dipakai sebagai kendaraan politik, ia juga menyinggung kebulatan trkadnya untuk mengamankan dukungan kepemimpinan AHY sampai 5 tahun ke depan, "itu sudah merupakan aturan partai," jelasnya.
Keterangan yang di umumkan oleh pihak KLB Medan Jhoni Allen Marbun, yang menyebutkan bahwa Bali dari 9 pimpinan Kabupaten dan kota tersebut hadir di kongres itu, kata Mudarta itu adalah kebohongan besar dan ini melawan hukum. "Dari Bali dan Provinsi lainnya tidak ada yang menghadiri KLB Medan itu, artinya ini tidak syah. Dan juga mereka adalah kader yang sudah dipecat, serta yang sudah berpindah ke partai lainnya,"pungkasnya.
Hukum harus tegak, kebenaran harus tegak diatas moral, itu harapan kita.
(Ray)