Sabtu, 06 Maret 2021

Ismaya Ingin Orang Bali berjaya di tanah kelahirannya sendiri

 

I ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima)

GATRADEWATA NEWS| DENPASAR | Cuak Ang Liong adalah nama Cina yang dimilikinya, karena Ia memiliki ibu seorang keturunan Cina, Ibunya seorang beragama Budha, kakak perempuannya Seorang beragama Kristen, Mertuanya beragama Islam, dan I Ketut Putra Ismaya Jaya sendiri beragama Hindu, yang merupakan kebanggaan dan kesemua itu sekaligus mematahkan dirinya seorang yang rasis, atau anti agama tertentu.

Isu rasis yang menerpanya membuat dirinya tak terpengaruh akan sikapnya yang selalu ingin berjuang buat masyarakat Bali dengan caranya. Ia paham akan keberagaman yang ada di Indonesia ini, sikap kerasnya terhadap UAS yang ramai di seanterio negeri bukan semata-mata adalah rasis, melainkan sikap NKRI, Sikap tegasnya bagi seseorang atau kelompok orang yang salah mengartikan keragamaan baginya.

"Orangkan tidak paham kalo saya berpeluk-pelukan dengan UAS, saya berdialog didalam dan menunjukan sikap saya yang juga sebagian dari masyarakat Bali, "ujarnya saat di wawancarai awak media, di Kediamannya, Jumat (05/03/2021).

Ketut Ismaya yang 'beken' dengan nama Jro Bima ini lahir pada tanggal 24 Mei 1978 di Amplapura Karangasem. Ia bercerita banyak tentang kiprahnya saat menjadi pimpinan sebuah ormas besar di Bali, kini diri adalah pendiri Yayasan Kesatria Keris Bali (YKKB). Ia melihat bahwa persaudaraan di Bali agak memudar, dari sinilah Ia membuat simbol yang dipakai di Yayasannya kini, 3 jari yang artinya 3 M, yakni Menyama (bersaudara_Bali red) tanpa batas, Menyama tanpa identitas, Menyama sampai tuntas.

"Keris ini juga ada 3 unsurnya, Pegangannya, Kerisnya dan sarungnya. Kita ingin kelak Yayasan ini kita bisa gunakan untuk kebaikan atau dharma buat masyarakat Bali, "harapnya.

Ditanya dirinya akan kembali maju dalam pemilihan DPD RI, ia menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin ngayah, ingin berjalan sesuai irama alam, "Ya kita lihat saja nanti, Saya hanya bermaksud untuk ngayah, jadi kalo memang terpanggil kita hadapi saja, Saya ingin nak Bali (Orang Bali_red) berjaya didaerahnya sendiri, "tegasnya. 

Tawaran yang pernah ditolaknya adalah tawaran dari seseorang yang kuat untuk menjadi DPRD Kota Denpasar,"Saya pernah menolak ajakan tersebut, karena saya bukan orang politik, bisa saja saya menang karena yang meminta saya bukan orang biasa. Tetapi saya menolaknya, karena tujuan saya bukan politik semata, tetapi memiliki sisi selalu bisa mendampingi masyarakat secara penuh,"pungkas Ismaya sambil mempersilahkan awak media untuk makan siang bersamanya. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...