Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba Perbekel Desa Darmasaba |
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba selaku Perbekel Desa Darmasaba, menggeber program kerja yang menjadi visi misinya dalam mensejahterakan masyarakat di Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Yang kita tahu asal usul Darmasaba tertuang dalam Lontar Usaha Bali, seperti yang tertulis dalam Monografi Desa Darmasaba tahun 1980 silam, nama darmasaba berkaitan dengan keturunan danghyang Nirarta. Diceritakan, sang kawi-wiku asal Daha (Jawa Timur) itu memiliki cucu bernama Ida Pedanda Sakti Manuaba yang tinggal di Desa Kendran Tegalalang Gianyar.
Sumber cerita rakyat Wikipedia (Klik untuk link)
Ditemui di kantornya, ia menjelaskan akan melakukan Bimtek (Bimbingan Teknis) dan penyusunan pada minggu ini, "Musdus (Musyawarah Dusun) sudah berjalan, Desa Darmasaba ini terdiri dari 12 banjar. Yang kita inginkan adalah bisa tetap bersinergi, digitalisasi pelayanan dalam genggaman, "jelas IB Surya yang program pelayanan tersebut akan berkaitan dengan budaya yang nantinya bisa menciptakan smart village (Desa Digital), Rabu (24/03/2021).
Dirinya juga menambahkan bahwa Bumdes juga menjadi prioritas perhatian dalam RPJM Des (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Darmasaba nantinya. "Bumdes harus kita atensi tanpa mengambil bisnis dari masyarakat, "ujarnya.
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), juga menjadi pembahasan dikantornya pagi itu, ia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah pada skala komunal atau kawasan, akan menghasilkan eco enzim dan pupuk dari sampah, "Lahan untuk TPS 3R sudah ada informasi dari provinsi, lahannya dari provinsi, amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan_red) sudah ada kajian, ini menunggu ketok palu (persetujuan_red) dari Provinsi, "Jelas Surya Manuaba.
Untuk pembangunan fisik belum bisa dia jelaskan karena himbauan dari Bupati Badung belum dulu untuk Pembangunan fisik, "kita fokus pada Program Pendidikan, Kesehatan dan Pelayanan Publik dulu, "tambahnya.
Soal adanya penolakan dari masyarakat Manuaba menjelaskan bahwa daerah yang akan dijadikan pengolahan sampah itu tidak berada pada kawasan pemukiman, "Kita harapkan masyarakat mengerti dan secara kebutuhan masyarakat juga butuh dalam penanganan sampah rumah tangganya. Dan dari sampah ini kita bisa dapatkan juga eco enzim dan pupuk itu bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah), "jelasnya dengan mengatakan bahwa penanganan ini merupakan skala Desa bukan untuk menampung wilayah yang lebih luas seperti kecamatan atau yang lebih luas.
Selain itu Ia juga mengatakan potensi desa Darmasaba adalah dari budidaya lele, "Kadis perikanan mengatakan akan menjadikan desa Darmasaba sebagai pilot project pengembangan budidaya lele. Saat Dinsos Tagananya ulang tahun mengadakan juga penebaran bibit lkan di wilayah sini, "pungkasnya. (Ray)