Ahmad Mutahrom mewarisi ilmu prediksi 'Naga Hari' |
GATRADEWATA NEWS|JEMBRANA| Kemenangan perhelatan Pilkada Jembrana, Bali 2020, I Nengah Tamba, SH dan I Gede Ngurah Patriana Krisna, ST,MT sementara saat ini sudah diprediksi oleh Ahmad Muhtarom sejak jauh hari lalu. Berbekal ilmu yang diwarisi oleh almarhum ayahnya ia mampu memprediksi menerawang dan melihat dengan mata batinnya bukan hanya Pilkada saja, Pilkadespun diperdiksi dan ikut di terawang juga, dan sampai ke perjodohan serta barang hilangpun mampu ia telusuri dengan hitungan Ilmu 'Naga Hari'.
Seorang Pria yang memiliki wajah tegas dan sifat apa adanya ini sempat memperingati wakil bupati (incumbent) I Made Kembang Hartawan, S.E., M.M. agar mewaspadai bahwa orang diluar (diluar petahana) terhitung kuat. Pria yang bertempat tinggal di Banjar Pebuahan Rt 06 Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini mengatakan lewat Whatapps tertanggal 8 November 2020 lalu yang dikirimkan langsung ke wakil bupati tersebut, "Saat ini saya masih di posisi di tengah - tengah tidak berpihak ke 01 & juga tidak berpihak ke 02, terkait dengan pemilihan bupati & wakil bupati jembrana tahun 2020 jatuh pada tgl 9 Desember 2020 tepatnya pada hari rabu wage, Dalam hitungan saya menurut ilmu "NAGA HARI" akan saya uraikan secara rinci sebagai berikut : pilbub jatuh pada hari rabu wage, Rabu = 7, Wage = 4, Nah 7+4=11, dalam hitungan ilmu "Naga Hari" angka 11 itu Naga hari berada di sebelah Barat & jatuh pada posisi keluar Artinya : maksud posisi barat menunjukan tempat tinggalnya berada di barat. Maksud keluar menunjukan orang diluar / diluar petahana, arti semua ini pasangan no urut 02 sangat kuat, Boleh percaya boleh tidak silakan dibuktikan hitungan ilmu "Naga Hari" ini kita tunggu tgl 9 Desember 2020, Hormat Kami tertanda Ahmad Muhtarom, "tulisnya memperingati.
Tetapi mungkin karena terlalu sibuk I Made Kembang Hartawan akhirnya tulisan tersebut baru dibalas pada tanggal 10 Desember 2020 setelah perhelatan Pilkada Jembrana 2020, "Maaf Pak, Gk ppa (tidak apa-apa)," Jawab I Made Kembang Hartawan dengan singkat. Bukan hanya kejadian besar seperti itu saja Ahmad Muhtarom pernah prediksi, ia juga pernah menemukan sapi yang hilang, "saya pernah hitung sapi orang yang menanyakan kepada saya bahwa ternak miliknya hilang, saya hitung ternyata arahnya kesana, dicari ternyata ketemu tepat juga sama orang yang mengambilnya, "jawabnya sambil terkekeh dalam sambungan telepon.
Tentang perjodohanpun ia juga mampu menerawang, problem apa yang sekiranya menjadi masalah dalam keluarga bisa ia hitungkan. "Tentu melibatkan insting kebatinan juga mas, "serunya. Percaya atau tidak tidaklah soal baginya, karena profesinya bukanlah seperti itu, ia seorang wartawan yang alhi dalam mengutak-ngatik kasus. Insting wartawannya akan memantau seperti radar mendeteksi adanya masalah di masyarakat, dan tak jarang ia mampu selesaikan. Seperti kecurangan penjualan suatu barang yang tidak kunjung datang, kadang sisi musyawarah dalam menyelesaikan kasus-kasus seperti itu yang ia utamakan daripada ke arah pidana, walau ada juga yang telah dia lakukan pelaporan untuk di pidanakan, entah apa yang menjadi pertimbangannya.
Pria sederhana yang pernah menjadi pemenang Juara favorit, yang diselenggarakan oleh PPWI Nasional Lomba Menulis Cerpen Esai " Meniti Romadhon Bersama Covid-19, Dengan Judul : "Ramadhan Kareem From Home", siap membantu siapa yang membutuhkan jasanya untuk memprediksi berbagai dinamika permasalahan dengan hitungan 'Naga Hari'nya. "Saya senang aja membantu orang yang sedang membutuhkan, sesuai pesan almarhum ayah saya, orang yang mempunyai ilmu itu harus diamalkan, Ilmu tanpa diamalkan ibaratkan pohon tak berbuah, "pungkasnya. (Tim)