Jumat, 06 November 2020

'Nang Dije ci jani Nang!' AWK lapor akun Nanang Kelor





akun yang digunakan lenyap dari peredaran jagat maya

GATRADEWATA NEWS|BALI| AKun Odong-odong alias Palsu yang sering membuat keruh dunia maya akhirnya lenyap dari peredaran jagat maya, entah ingin menghilangkan barang bukti atau bagaimana? Banyak komentar yang keluar dari jari-jari netizen seperti ledekan-ledekan yang kadang menggelikan. Ini bisa saja membuktikan bahwa tidak semua keberpihakkan yang selama ini yang dianggap oleh netizen yang selalu menyudutkan Senator Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa yang sering dikenal sebagai AWK.

AWK kembali membuat laporan polisi untuk meredam akun di media sosial yang kerap menyudutkan dirinya. Dalam kasus pencemaran nama baik ini yang selama ini dilakukan oleh Akun Bodong alias tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya oleh pemilik akun, karena pemiliknya tidak diketahui selama ini. Laporan itu dibuat oleh AWK di Siber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, Kamis (5/11) pukul 15.00 Wita.

AWK usai melakukan pelaporan di Polda Bali

Postingan yang dianggap bernada provokatif itu oleh AWK setelah dikonfirmasi bahwa akun yang dilaporkan bukan saja hanya akun nanang kelor tetapi ada 2-5 akun lainnya yang terdiri dari akun FB dan Instagram. Ia menjelaskan bahwa akun-akun itulah yang selalu buat gaduh.


Potongan-potongan video yang diduga dibuat dan disebarkan oleh akun Nanang Kelor yang kreatif ini adalah video tahun 2017, yakni video resminya saat darma wacana di SMA 2 Tabanan dan satu video lainnya saat darma wancana di Pandak Tabanan.

Contoh komentar netizen terhadap hilangnya akun nanang kelor

"Akibat potongan-potongan Video itu akan menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat, ini menimbulkan kegaduhan. Saya ingin ini tidak boleh terjadi lagi, karena akan menyebabkan tidak amannya kamtibmas. Saya bertanggungjawab terhadap hal itu di Bali, apalagi di tahun politik seperti ini, "ujar AWK yang didampingi tiga orang penasehat hukumnya.

Ia menambahkan, “Saya sudah enam  tahun jadi anggota DPD. Selama ini saya diam saja menghadapi provokasi. Sekarang saatnya saya bertindak. Terutama dengan akun Nanang Kelor,” tutur AWK yang terlihat geram dengan harapan kedepannya tidak ada lagi pejabat-pejabat atau wakil rakyat lainnya yang dipotong videonya sehingga menimbulkan kegaduhan. 

Terutama akun Nanang kelor yang bila tidak diungkap oleh pihak kepolisian akan kembali menjelma menjadi akun-akun bodong lainnya yang siap menerkam siapa saja yang ingin dijatuhkan martabatnya. 

"Nang Dije ci jani nang, " 'celetuk' salah satu warga masyarakat di kedai kopi di seputaran renon, sambil melihat-lihat telepon genggam miliknya, sembari mencari akun Nanang kelor yang mendadak lenyap. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...